Sunday, November 10, 2013

KKN PAR 2013



LAPORAN
 KELOMPOK KKN PAR DESA KALIJAGA TIMUR (KAL-TIM)
KECAMATAN AIKMEL KABUPATEN LOMBOK TIMUR




OLEH
KELOMPOK KKN DESA KAL-TIM :
1.      SAFWAN HARFI
2.      L. MUH. ILYAS
3.      RUSLAN
4.      RASIPAH
5.      HASBULLAH
6.      NURUL HAMDI
7.      NURHIKMAWATI
8.      BQ. NIRKOMALA SARI
9.      NUNUNG SETIAWATI
10.  PATRIYAH
11.  ROHIYATUL FITRIAH
12.  ASNAWATI




KULIAH KERJA NYATA (KKN)
PARTICIPATORY ACTION RESEARCH (PAR)
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) HAMZANWADI PANCOR
TH. 2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT., karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami dari peserta KKN-PAR IAIH Pancor dapat menjalankan segala program yang sudah direncanakan. Sholawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah merubah umat manusia dari jalan yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang. Alhamdulillah.
Kami dari kelompok KKN-PAR Desa Kalijaga Timur hanya memiliki sedikit ilmu dan life skill, tetapi dengan adanya saran, pemikiran, dan arahan dari berbagai pihak seperti dari Dosen Pembimbng Lapangan (DPL), kepala desa, kepala dusun, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda sehingga segala aktivitas selama KKN dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Kami menyadari bahwa apa yang telah kami laksanakan baik berupa program maupun laporan yang kami buat ini sangat jauh dari kesempurnaan disebabkan karena keterbatasan kemampuan serta life skill yang kami miliki. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan laporan ini.
Dalam kesempatan ini, tidak lupa pula kami sampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1.      Bapak Kepala Dusun yang ada di Kalijaga Timur
2.      Bapak Kepala Desa Kalijaga Timur
3.      Bapak Rektor IAIH Pancor
4.      Dekan Fakultas Tarbiyah, Syariah dan Dakwah
5.      Ketua Jurusan Fakultas Tarbiyah, Syariah dan Dakwah
6.      Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
7.      Semua Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda Desa Kalijaga Timur
8.      Segenap masyarakat Desa Kalijaga Timur
Selebihnya bahwa manusia adalah makhluk yang tidak pernah luput dari kesalahan karena hanya Allah yang sempurna dari dosa. Oleh karena itu, kami mohon maaf apabila ada khilaf dan kesalahan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kami sebagai peserta KKN dan masyarakat serta pemerintah pada umumnya guna peninjauan lebih lanjut di kemudian hari. Harapan kami semoga semua kerja sama dan segala pekerjaan, usaha serta pemikiran yang selama ini kita lakukan, dicatat sebagai amal ibadah di sisi allah SWT. Amin.




Kalijaga Timur, 30 April 2013


POSKO KKN PAR KALIJAGA TIMUR





BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Negara Indonesia yang merupakan kepulauan dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan bertujuan untuk mencapai masyarakat adil dan merata berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, karena luasnya wilayah Indonesia pembangunannya belum dapat dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan tidak meratanya status sosial dalam lapisan masyarakat. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih berada di bawah garis kesejahteraan, serta hidup jauh dari kata layak.
Beranjak dari kesejahteraan dan kelayakan hidup ini, dari jumlah penduduk yang kurang sejahtera dan menikmati hidup layak di Indonesia jumlah terbesar berada di daerah pedesaan. Dari segi terpenuhinya sarana dan prasarana, masyarakat yang hidup di daerah pedesaan jauh tertinggal dari masyarakat yang hidup di kota. Masyarakat kota lebih mudah mengakses segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, dilihat dari sosialisasi dan pendidikan yang tidak merata merupakan salah satu faktor pembuat masyarakat desa kurang memahami betapa pentingnya pendidikan, sehingga banyak masyarakat memiliki kondisi ekonomi rendah, karena kurangnya skill dan pengetahuan untuk menunjang kreativitas. Penduduk desa bermata pencarian sebagai petani, peternak, perkebunan, dan usaha-usaha  lain yang hasilnya tidak bisa dipastikan. Jadi masyarakat di desa lebih memilih bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya daripada belajar di bangku sekolah. Anak-anak juga kurang mendapatkan perhatian dari orang tua sehingga mereka hidup dengan cara mereka sendiri.
Permasalahan tersebut perlu mendapat perhatian dari semua pihak untuk mendapatkan pemecahan masalah yang terbaik yang berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia serta pemberdayaan segala potensi yang ada di desa tersebut melalui penyuluhan dan pembekalan skill. Penanganan ini tidak hanya cukup dilakukan oleh pemerintah daerah saja, akan tetapi  oleh semua pihak yang merasa peduli dan mampu. Berkaitan dengan hal ini, mahasiswa sebagai kaum intelektual serta merasa bertanggung jawab untuk ikut membantu pemberdayaan sumber daya yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Selain itu, sering kita mendengar simbol yang sering diberikan kepada mahasiswa yakni agen of change dan agen of social control. Dimana agen of change merupakan agen perubahan yang maknanya bahwa salah satu fungsi dari mahasiswa itu adalah untuk melakukan suatu perubahan, tentunya perubahan yang bersifat positif. Karena sesungguhnya mahasiswa itu adalah manusia idealis yang bersifat netral, sehingga seharusnyalah mahasiswa itu mampu menelurkan ide-ide cemerlang untuk membangun masyarakat, bangsa, dan agama.
Sedangkan kaitanya dengan ikon yang kedua yakni agen of sosisal control. Seyogyanya mahasiswa itu terjun ke masyarakat untuk melihat perkembangan yang ada di masyarakat untuk menemukan permasalahan yang ada di masyarakat untuk dipecahkan dan dicarikan solusinya bersama masyarakat tersebut, sehingga permasalahan permasalahan tersebut dapat diselesaikan.
Maka kaitannya dengan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga yakni Pengabdian Kepada Masyarakat, maka mahasiswa tersebut diamanatkan suatu tugas yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dimana kegiatan ini merupakan dasar pelaksanaan dari Undang-Undang Dasar 1945 dan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta berorientasi kepada masyarakat. Terlebih KKN PAR yang diadakan oleh Institiut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor berbasis PAR. Dimana makna dari Participatory Action Research (PAR) adalah ikut berpartisipasi bersama masyarakat dalam menyelesaikan pekerjaan dan permasalahan yang ada di masyarakat tersebut yang dimulai dengan obervasi kepada masyarakat untuk mencari permasalahan dan bersama-sama mencari solusinya setelah itu kita melakukan suatu aksi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Jadi  KKN PAR ini sangat jauh berbeda dengan KKN konvensional yang menitikberatkan kegiatanya pada pembangunan fisik.
Kalau selama ini, KKN yang bersifat konvensional hanya meninggalkan kesan-kesan yang bersifat tersurat, maka diharapkan KKN PAR mampu meninggalkan kesan-kesannya bersifat tersirat (yaitu pembangunan Indeks Prestasi Masyarakat) yang dapat dilaksanakan berkesinambungan oleh masyarakat tersebut. Sehingga masyarakat yang ditinggalkan akan mengalami perubahan karena sudah ada ide-ide cemerlang yang ditinggalkan bukan hanya meninggalkan tulisan-tulisan belaka seperti apa yang telah dilakukan KKN konvesional. Dari model KKN yang dilakukan sekarang ini adalah KKN berbasis PAR (Participatory Action Research). Model KKN ini memiliki variabel kunci yaitu participatory, action dan research. Sedangkan berdasarkan metodelogi kerja PAR, ketiga variabel tersebut dirumuskan sebagai berikut :
  1. Research atau penelitian, tahap ini merupakan penelitian tentang permasalahan yang dihadapi masyarakat, permasalahan tersebut dipahami sedemikian mendalam dan mendetail sehingga masalah tersebut bisa diketahui dengan jelas penyebab dan akibatnya.
  2. Action atau aksi, setelah mengetahui masalah-masalah tersebut secara mendalam dan mendetail, barulah masuk dalam langkah yang kedua yaitu pencarian alternatif untuk memecahkan masalah tersebut yang kemudian diterjemahkan dalam beberapa item dalam program kerja yang akan dilaksanakan.
  3. Participatory, kedua item di atas dilaksanakan secata partisipasi artinya dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam melakukan identifikasi masalah serta teknik untuk mencari solusi secara bersama-sama dan melakukan secara bersama-sama pula bukan saja sebagai penonton atau gaya bos yang hanya bisa memerintah tetapi tidak bisa bekerja (talk less do more).
Dari ketiga prinsip KKN PAR, mahasiswa bersama-sama dengan masyarakat melakukan identifikasi masalah perencanaan dan aksi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka hadapi. Di samping itu, nuansa penelitian serta kritik yang konstruktif terhadap kondisi masyarakat tersebut menjadi tugas independen mahasiswa sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban atas keterlibatan mereka atas proses perubahan yang dilakukan bersama mayarakat.
Walaupun pilihan KKN PAR masih dipertentangkan karena bertolak belakang dengan paradigma positifistik, di mana keterlibatan masyarakat dalam proses KKN ini sangat tampak jelas dan memiliki peran yang signifikan. Masyarakat tidak lagi menjadi objek tetapi masyarakat bersama mahasiswa adalah merupakan subjek dari proses tersebut tetapi peran mereka sangat berbeda. Masyarakat disini berperan sebagai seorang yang telah menentukan masalahnya, meneruskan, merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah terencana sementara mahasiswa bertujuan sebagai pendorong (motivator), dinamisator, fasilitator, katalisator dan pendamping masyarakat dalam merumuskan dan memecahkan masalah yang mereka hadapi.

B.  Tujuan KKN
Adapun tujuan dari KKN-PAR ini terdiri dari dua bagian yang meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan Umum dari KKN-PAR ini adalah untuk meningkatkan kualitas peran IAI Hamzanwadi Pancor dalam memberdayakan dan mengembangkan masyarakat melalui pendampingan dalam rangka mewujudkan masyarakat transpormatif menuju kehidupan masyarakat kritis yang agamis, berkeadilan, mandiri dan demokratis. Sedangkan tujuan khusus dari adaya KKN-PAR ini meliputi :
1.      Peningkatan kesadaran akan tanggung jawab sosial mahasiswa dan civitas akademika terhadap kehidupan masyarakat.
2.      Menjadikan mahasiswa mampu belajar bersama masyarakat untuk memahami dan memecahkan masalah sehingga memperoleh pengalaman dan pengatahuan dari kehidupan nyata masyarakat.
3.      Mempertajam kepekaan, empati, simpati dan kepedulian sosial mahasiswa terhadap berbagai masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
4.      Menjadikan mahasiswa memiliki sikap tanggap aksi dalam menangani masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
5.      Membentuk mahasiswa yang dinamis, konstruktif dan reformis yang mampu mengadakan perubahan sosial melalui beragam inprovisasi dan inovasi terhadap pola-pola pemecahan problem sosial.
6.      Mensinergiskan potensi keilmuan yang diperoleh mahasiswa selama di kampus dengan pengetahuan yang dimiliki masyarakat dalam rangka pemecahan problem sosial.

C.      Sasaran dan Target KKN
KKN-PAR pada tahun 2013 ini adalah bertempat di Desa Kalijaga Timur Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur. Di mana lokasinya adalah desa yang tergolong wilayah pedalaman yang baru mengalami pembenahan administrasi pemerintah, kekurangan sarana dan prasarana pendidikan serta perkembangan teknologi, sehingga KKN-PAR di desa ini dirasa perlu guna memberdayakan masyarakat menuju kualitas hidup yang lebih baik dan makmur.
Sedangkan target KKN-PAR sekarang adalah :
1.      Tingginya kesadaran akan tanggung jawab sosial mahasiswa dan civitas akademika terhadap kehidupan masyarakat.
2.      Terbentuknya mahasiswa mampu belajar bersama masyarakat untuk memahami dan memecahkan masalah sehingga memperoleh pengalaman dan pengetahuan dari kehidupan nyata di masyarakat.
3.      Terbentuknya mahasiswa yang memiliki kepekaan, empati, simpati dan kepedulian sosial mahasiswa terhadap berbagai masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
4.      Terwujudnya mahasiswa yang memiliki sikap tanggap aksi dalam menangani masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
5.      Terciptanya masyarakat yang dinamis, konstruktif dan reformis yang mampu mengadakan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.
6.      Terbangunnya sinerginitas potensi keilmuan yang diperoleh mahasiswa selama di kampus dengan pengetahuan yang dimiliki masyarakat dalam rangka pemecahan problem sosial.

D.      Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan sistematika pembahasan laporan pertanggungjawaban ini adalah:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
B.        Tujuan KKN
C.        Sasaran dan Target KKN
D.       Sistematika Pembahasan

BAB II  PROSES PENERAPAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH
A.      Proses perkenalan dengan masyarakat
B.       Proses Memahami dan Inkulturasi dengan Masyarakat
a.    Observasi
b.    Membangun Komunitas
c.    Membangun Trust (Kepercayaan)

BAB III DESKRIPSI UMUM MASYARAKAT DAN PROBLEMATIKA DESA KALIJAGA TIMUR
A.  Deskripsi Umum Masyarakat Desa Kalijaga Timur
1.      Letak Georafis
2.      Peta Demokratis
a.       Bidang Prekonomian
b.      Bidang Pendidikan
c.       Bidang Keagamaan
d.      Bidang Kesehatan
B.  Problematika Umum Masyarakat
1.      Masalah Sarana Pendidikan
2.      Tidak adanya TPQ yang terbentuk
3.      Masalah TPQ yang Tidak Berjalan Lancar
4.      Minimnya Al-Quran dan Iqra’
5.      Masalah Remaja/ Pemuda Desa yang Tidak Terstruktur dan Terprogram
6.      Masalah kesadaran akan kebersihan dan lingkungan
7.      Minimnya Sarana dan Prasarana Pendukung

BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH DAN POTENSI DAN KENDALA-KENDALA
A.    Identifikasi Masalah dan Prosesnya
1.      Observasi
2.      Wawancara bersama masyarakat
3.      Hiziban 
B.     Identifikasi Potensi
BAB V REALISASI DAN EVALUASI PROGRAM
A.    Perencanaan
B.     Pelaksanaan
C.     Evaluasi
D.    Program pendekatan dengan Masyarakat
E.     Identifikasi Hasil
F.      Kendala-Kendala
1.      Dari internal
2.      Dari masyarakat
3.      Dari LKMD
4.      Lain-Lain

BAB VI  PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Rekomendasi
1.      Kepada Panitia KKN
2.      Kepala Pemerintah (Desa, Bappeda, Kabupaten)
LAMPIRAN-LAMPIRAN



BAB II
PROSES PENERAPAN
PARTICIPATORY ACTION RESEARCH

A.      PROSES PERKENALAN DENGAN MASYARAKAT
Sebagian orang luar yang kemudian datang kesuatu daerah dengan tujuan untuk melakukan perubahan terhadap pola kehidupan masyarakat di daerah tersebut. Maka seharusnya kita terlebih dahulu memperkenalkan siapa kita, apa maksud dan tujuan kita serta dari mana kita datang. Hal itulah yang dilakukan oleh peserta KKN-PAR yang ada di Desa Kalijaga Timur. Perkenalan tersebut penting dilakukan agar kedatangan kita bisa diterima dan juga mendapat dukungan dari masyarakat setempat.
Langkah awal yang dilakukan oleh peserta KKN-PAR adalah kami mencari tahu sendiri kondisi masyarakat Desa Kalijaga Timur melalui staf-staf yang bekerja di Kantor Desa Kal-Tim itu sendiri, diantaranya Pak Sekdes, Pak Kades, dan beberapa orang staf desa di Bid. Kesra. Selain itu, ternyata dari masyarakat Desa Kal-Tim ternyata ada juga merupakan salah satu dari staf dosen di STKIP Hamzanwadi yang tidak asing bagi kami yaitu Bapak Muhtasar, M.Pd. Di mana beliau bersama keluarga besar adalah orang asli Kal-Tim dan bersama tinggal di desa itu. Beliau yang memberikan kami wejangan-wejangan dan informasi begitu baru sehari berada di posko KKN belakang rumahnya, sehingga kami tidak ragu untuk diberikan lokasi KKN di Desa Kalijaga Timur.
Setelah melakukan interviw dengan pihak terkait barulah kami akan langsung berkenalan dengan masyarakat Desa Kalijaga Timur, karena di desa inilah Visi dan Misi kami akan lakukan, maka ada beberapa orang yang terlebih dahulu kami temui untuk memperkenalkan diri, yaitu:
1.      Bapak Kepala Desa
Dalam perkenalan kepada Kepala Desa Kal-Tim ini, karena kepala desanya adalah orang yang tergolong orang sibuk maka perkenalan resminya dilakukan keesokan harinya dan untuk perkenalan sementara dalam rangka serah terima kami peserta KKN dikawal oleh DPL dengan pihak desa diwakili oleh Sekretaris Desa Kal-Tim dan Bapak Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) yang sekaligus menyambut kedatangan kami di kantor desa. Selanjutnya memberitahukan dan mengantar kami ke lokasi tempat tinggal kami (posko) selama KKN di desa tersebut.
Sedangkan untuk perkenalan formalnya dilaksanakan di kantor desa yang diwakili oleh Bapak Sekdes mewakili Bapak Kades pada saat itu sedang berhalangan untuk hadir karena ada hal yang tidak bisa ditinggalkan. Sementara Pak Sekdes sendiri ternyata adalah staf desa muda yang baru bertugas selama tiga bulan di Desa Kal-Tim. Dari Pak Sekdes Kal-Tim yang menyampaikan salam Pak Kades mengenai kedatangan kami yang akan mengadakan KKN, maka sambutan dari pihak desa sangat merspon positif kedatangan kami. Pak Sekdes juga menjelaskan kondisi Desa Kalijaga Timur dan masalah-masalah yang terjadi saat ini sejauh yang diketahuinya.
2.      Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama
Setelah melakukan pertemuan dengan pihak desa dan jajarannya, terutama dengan Bapak Kades Kal-Tim pada hari sebelumnya sesuai saran dari beliau agar kami mengujungi sesepuh, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang ada di Desa Kalijaga Timur, maka kami berbagi tugas masing-masing orang atau berteman 2 dan 3 orang ke rumah tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ada di Desa Kalijaga Timur. Salah seorang dari mereka adalah Bapak Muhtasar, M.Pd sendiri dan salah seorang tokoh agama yakni Bapak H. Hakiki. Kami banyak memperkenalkan maksud dan tujuan kami melaksanakan kegiatan KKN kepala beliau dan semua tokoh-tokoh tersebut merespon positif kedatangan kami dan kami banyak diberikan wejangan serta saran, bahkan kami di berikan pesan, ”Jangan sungkan-sungkan minta apa saja bila dibutuhkan”. mendengar hal itu, kami menyambut baik dengan mohon dukungan dan keikutsertaan beliau semua dalam menghadapi masyarakat setempat.
3.      Bapak Kadus
Ada 7 kekadusan yang terbentuk di Desa Kalijaga Timur ini, yaitu Dusun Dusun Erot Daya, Erot Lauk, Dasan Re, Rahayu, Muhajirin, Ld. Karang Bongkot, dan Ld. Karang Idik. Dalam hal ini, kami berbagi tugas juga dengan jumlah kami 12 orang maka kami menjadi 3 kelompok, dengan anggota 4 orang perkelompoknya untuk mengunjungi bapak-bapak kadus tersebut. Namun, dari informasi yang kami dapatkan dari staf desa bahwa salah satu dusun yang ada di sana tidak berkoordinasi secara baik dengan kepala desa pada khususnya sebagai tambuk pemerintahan di desa Kal-Tim yaitu Dusun Muhajirin. Hal ini dikarenakan, selain lokasinya yang memang paling ujung, dusun ini juga memang sedang tersandung konflik dengan pemerintah desa. Dari itu, kami diperintahkan oleh staf desa tidak perlu mengadakan observasi maupun perkenalan ke Kadus tersebut.
4.      Tokoh Pemuda
Selaku tokoh pemuda yang ada di tatanan wilayah pedesaan, yang tentunya sangat berperan dalam kemajuan dan perkembangan desanya sendiri sebagaimana peran tokoh muda sebagai penerus bangsa dan agama melalui skup yang lebih kecil yaitu desa. Selain itu, mereka juga merupakan penyambung lidah dari tokoh-tokoh tua (masyarakat). Dari itu, sebelum melakukan perkenalan kepada masyarakat umum, kami melakukan perkenalan sekaligus observasi kepada rekan-rekan pemuda di setiap dusun yang ada di Desa Kalijaga Timur. Banyak informasi yang kami dapatkan dari mereka terutama tentang permasalahan mereka dan masyarakat setempat.
5.      Masyarakat
Setelah melakukan perkenalan dengan beberapa tokoh di desa tersebut, barulah kami memperkenalkan diri baik secara formal dan non formal dengan masyarkat. Perkenalan awal dengan masyarakat kami lakukan melalui forum pengajian yang dilaksanakan di masjid oleh masyarakat setempat yang dibimbing oleh tokoh agama yang ada di sana. Selain itu, perkenalan juga kami lakukan dengan duduk santai dengan masyarakat serta yasinan dan tahlilan yang dilakukan oleh pemuda dan warga setempat.
Disamping itu, karena tidak semua masyarakat Desa Kalijaga Timur mengikuti kegiatan yasinan dan tahlilan tersebut, kami melakukan perkenalan secara lebih luas dengan inisiatif warga dan peserta KKN dalam rangka mengadakan liburan atau refresing bersama warga dan kegiatan gotong royong setiap minggunya bersama pemuda desa.
Disamping perkenalan tersebut, kami juga melakukan perkenalan dengan masyarakat secara personal, seperti di masjid, di mushalla, di berugak, di rumah warga, dan di warung ataupun ditempat-tempat lainnya. Usaha ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah kedekatan kami dengan masyarakat, serta agar komunikasi dengan masyarakat terus berjalan.

B.       PROSES MEMAHAMI DAN INKULTURASI DENGAN MASYARAKAT
Pada dasarnya PAR memiliki tiga unsur kata yang kesemuannya itu memiliki keterkaitan antara Partisipasi, Aksi dan Riset. Ketiga kata tersebut saling berkaitan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa setiap hasil riset harus diimplemantasikan ke dalam bentuk aksi. Dalam proses melakukan perubahan sosial ke arah yang lebih baik tersebut, haruslah melibatkan semua lapisan masyarakat yang menjadi objek atau sasaran sekaligus menjadi subjek di mana perubahan sosial itu harus dilakukan. Di sinilah letak partisipasi sebagai pemahaman bahwa dalam segala tindakan, seorang peneliti bersama masyarakat berupaya untuk merubah tatanan kehidupan sosial ke arah yang lebih baik.
Maka sebagai langkah awal sebelum melakukan peroses perubahan sosial tersebut, peserta KKN-PAR yang berada di Desa Kalijaga Timur terlebih dahulu mengenali dan memahami secara mendalam tentang kondisi masyarakat beserta permasalahan yang meraka hadapi. Adapun metode pengenalan terhadap lingkungan masyarakat tersebut adalah meliputi:
1.         Observasi
Sebagai langkah awal untuk memperoleh  data-data  tentang kondisi riil masyarakat Desa Kalijaga Timur, maka kami peserta KKN PAR  melakukan observasi di lapangan, baik itu obsevasi langsung maupun tidak langsung. Dalam observasi langsung, peserta terlibat secara langsung dalam proses kegiatan masyarakat seperti: bagaimana  masyarakat melakukan gotong royong, tahlilan, hiziban dan sebagainya. Sedangkan observasi kedua yaitu observasi tidak langsung, di mana peserta KKN PAR melakukan pengamatan dari luar dan tidak terlibat langsung dalam proses kegiatan, seperti;  bagaimana saat mereka melakukan aktivitas-aktivitas keseharianya, pola pikirnya, sikap dan prilakunya serta yang lainya.
Observasi yang dilakukan  oleh mahasiswa TIM KKN PAR yang ada di Desa Kalijaga Timur dilakukan pada minggu pertama dan kedua. Hal ini dilakukan oleh TIM dalam rangka mengetahui secara mendalam seluk beluk kehidupan masyarakat dari beberapa hasil observasi tersebut, data-data yang telah diperoleh kemudian dikaji dan dikritisi yang dilakukan pada forum-forum evaluasi. Hal itu dilakukan untuk mengetahui dan menghasilkan  kesimpulan secara umum tentang kondisi  masyarakat Desa Kal-Tim.
Setelah melakukan evaluasi tersebut, untuk membenarkan beberapa asumsi dan narasi serta kritik yang telah dibangun oleh peserta KKN PAR barulah hal itu dikonfirmasikan kembali kepada masyarakat, dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan beberapa warga sehingga data yang kami peroleh tentang kondisi masyarakat diperoleh secara objektif  dan holistik
Setelah data itu diperoleh  baik data yang  terkait dengan kondisi rill kehidupan mereka ataupun beberapa data yang terkait dengan permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi, barulah data tersebut kami eksplorasi kepada masyarakat  melalui forum rembuk desa. Akan tetapi proses eksplorasi data tersebut kami lakukan dengan cara mengajak masyarakat untuk mendiskusikan dan mencari solusinya  tentang  masalah-masalah yang mereka hadapi kemudian paling  mendesak dan penting itulah  untuk cepat diatasi.
Sedangkan  untuk  membangkitkan kesadaran  mereka  akan problem-problem yang mereka hadapi kami mengajak mendiskusikan beberapa akibat yang akan ditimbulkan oleh masalah-masalah yang mereka hadapi, sehingga dalam pola pikir mereka terbentuk suatu kesadaran kolektif untuk melakukan atau menghindar dari akibat-akibat buruk  yang telah diramalkan. Dengan analisa di atas, kami menginginkan akan tercipta suatu kondisi yang benar-benar sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan.
Dari proses inilah, masyarakat bisa kembali timbul kesadaran kolektif mereka untuk melakukan perubahan. Dan perubahan tersebut tidak akan bisa dilakukan tanpa partisipasi dan dukungan seluruh komponen  masyarakat
2.         Membangun Komunitas
Langkah selanjutnya dalam rangka membangun komunitas dengan masyarakat secara kolektivitas dan solidaritas sosial agar masyarakat bisa bekerja sama dan sama-sama bekerja. Peserta KKN PAR yang bertugas sebagai fasilitator dalam  proses perubahan tersebut berusaha  membangun   komunitas-komunitas yang kami bentuk tersebut tidak secara formal, akan tetapi semangat mereka tetap dalam satu kesatuan dan kebersamaan.
Adapun proses pembentukan  komunitas  tersebut dilakukan melalui  rumah ke rumah, artinya kami terlebih dahulu mengenali permasalahan-permasalahan, menanyakan persoalan-persoalan yang dihadapi, dan apa solusi yang mereka lakukan untuk penyelesaian persoalan tersbut. Jika kemudian mereka tidak punya solusi, maka kami tawarkan suatu solusi yang telah kami diskusikan sebelumnya kepada mereka yang kemudian setelah solusi disepakati oleh masyarakat, kami angkat dari salah satunya dari mereka untuk menjadi  penanggung jawab pelaksanakan  kegiatan tersebut. Misalnya dalam persoalan adik-adik yang belajar di TPQ yang menurut masyarakat sangat tidak berjalan bahkan ada juga masyarakat yang meminta agar dibentuknya TPQ di dusun mereka. Dari persoalan itu, solusi yang kami tawarkan adalah kami akan membantu rekan-rekan pemuda yang ada di sana bagaimana untuk bisa mengelola TPQ yang sudah dibentuk agar tetap berjalan dengan lancar. Sementara bagi warga yang menginginkan adanya TPQ, kami mengajak rekan-rekan pemuda untuk bisa mengurus bersama dalam proses pembentukan TPQ tersebut.
Dan selain itu juga, untuk lebih bermanfaat bagi masyarakat desa pulau Maringkik kami melakukan pendekatan dengan  pemuda-pemudi dengan menawarkan dua program yaitu  keputrian untuk  yang perempuan, diniyah dan olahraga bersama dalamhal ini main sepakbola, dan untuk permasalahan-permasalahan dari masyarakat kami diskusikan kembali pada rapat evaluasi. Kemudian peserta KKN PAR yang perempuan melakukan pendekatan melalui program keputrian khusus untuk yang pemudinya,diniah islamiah dan olahraga untuk yang pemudanya dalam dua program ini kami selipkan motivasi dan pelajaran agama sebagai  usaha untuk membuat filter pemuda pemudi untuk menghadapi tantangan zaman.
3.      Membangun Trust (Kepercayaan)
            Saat pertama  kami sampai  ke desa pulau Maringkik  ternyata masyarakat sudah menyambut kami dengan apresiatif.Hal ini dapat dilihat dari cara  mereka bersikap saat kami kunjungi dan pada saat kami sempat mananyakan apa ada peserta KKN yang pernah kesini sebelum kami,kemudian kami mendapat dua jawaban ada yang bilang kami yang pertama  dan ada yang bilang ada peserta KKN sebelum kami entah mana yang benar kami tidak ambil pusing yang terpenting niat kami datang ke pulau marigkik ini untuk membawa perubahan untuk menjadi lebih baik dengan usaha sebatas kemampuan kami.
      Disamping itu usaha lain yang kami lakukan adalah dengan mendekati tokoh masyarakat (pak Imran)dimana dengan kedekatan kami dengan dia akhirnya dia meminta kami untuk untuk membuatkan sebentuk tulisan nama masjid besar pulau Maringkik dan teman-teman yang laki banyakhususnya disuruh khotib setiap hari jum’at secara bergantian.hal ini membuat masyarakat tambah percaya kepada kami, dan akhirnya dengan berkat itulah semua program yang kami agendakan  dapat dengan mudah untuk kami jalankan bersama masyarakat, dan disamping itu juga yang karena kepercayanya terhadap kami, sering kami mendapat undangan  hiziban  tahlilan dari masyarakat
        Disamping itu jugabanyak kegiatan fartisipasi yang kami lakukan   demi menanamkan kepercayaan  kepada masyarakat,seperti kerja bakti ,kebersihan masjid ikut membimbing les mata pelajaran pendidikan  agama di SMP/TPQ, ikut gotong royong dalam pembangunan kantor desa  dan  mendengarkan  curhat ibu-ibu.
      Dari proses-proses itulah masyarakat betul-betul menerima kami secara utuh dan menganggap kami merupakan bagian dari masyarakat desa ini,sehingga kita kelihatan kompak dan dekat dengan  masyarakatdan dari proses-proses pendekatan itulah beberapa PAR kami lakuan seperti wawancara atau pengalian data-data yang terkait dengan kondisi desa ini.






BAB III
DESKRIPSI UMUM MASYARAKAT DAN PROBLEMATIKA
DESA PULAU MARINGKIK

A.      DESKRIPSI  DESA PULAU MARINGKIK
1.      Letak Geografis
Desa pulau Maringkik merupakan  salah satu  desa  yang secara  geografis tidak terlalu besar karena luas wilayah ini ± 49,59 ha yang dikelilingi oleh perairan,bagian utara berbatasan dengan desa tanjung luar, selatanya berbatasan dengan dusun Pengoros, bagian barat berbatasan dengan Desa Paremas Pemekaran dan bagian timurnya berbatasan dengan  Slat Alas (data Komite Pemekaran desa Pulau Marigkik)
2.      PetaDemografis
Desa pulau Maringkik  ini huni ± 2600 jiwa ini yang terdiri dari jiwa penduduk 1170 laki-laki dan1330  jiwa  penduduk   perempuan  dan terbagi kedalam 600KK (Kepala Keluarga).Terdiri dari 3 kekadusan yaitu Kampung Maringkik Selatan, Maringkik Induk dan Maringkik Utara belum terbentuk RT/RW. Adapun rincianjumlah berdasarkan umur seperti  dibawah ini :
No
Umur
Laki-Laki
Perempuan
1.
00-05 tahun
45
36
2.
05-10 tahun
32
45
3.
10-15 tahun
45
32
4.
15-25 tahun
45
35
5.
25-30 tahun
67
76
6.
30-40 tahun
35
45
8.
40-50 tahun
45
33
9.
50- 100 tahun
34
32
Data Sensus 2010 dari Data sementara kantor desa Pulau Maringkik

Melihat data diatas  dapat dilihat bahwa dengan jumlah  penduduk  yang ada di desa  ini  didominasi  oleh masyarakat  yang  sudah berumur 25 tahun  dengan jumlah 143 orang,hampir separuh penduduk  yang ada didesa pulau Maringkik ini.

3.      Secara  Ekonomi”Antara TKI dan  nelayan”
Melihat data luas daerah desa pulau Maringkik yang dihuni  oleh sekitar 2600 jiwa ini tampak terlihat bahwa masyarakat desa pulau Maringkik ini memiliki tanah yang sangat minim karena dikelilingi oleh peairan dan dan penduduknya  mayoritas sebagai nelayan terbagi dalam600 kkdan sebaggai tenaga kerja indonesia (TKI) hanya   beberapa orang saja, itupun  ke Arab Saudiselebihnya menjadi nelayan semua  hal ini dapat dilihat  dari data yang diperoleh  dari data statistic  desa bahwa masyarakat pulau Maringkik  menjadi nelayan sekitar 305 orang 10 wiraswasta. Orang yang menjadi PNS (Pegawai negri sifil) 5 jiwa.
Secara fisik rumah orang-orang desa pulau Maringkik  mayoritas rumah panggung dan minoritas rumah biasa seperti rumah orang-orang darat rumah tersebut memang tradisi orangMaringkik karena penduduk aslinya adalah  bugis dan rumah  panggung ini  di modifikasi dengan berbagai macam bentuk.Dari mata  pencaharian  masyarakat  desa pulau Maringkik yang sebagai nelanyan di latar belakangi oleh karena di daerah  perairan atau ditengah laut bisa dikatakan lautlah sebagai kebun dan sawah mereka sampai ada istilah yang dikatakan oleh orang-orang pulauMaringkik (Nyelamak Dilaok) yang diartikan penyelamatan lautyang sangat sacral penuh mengandung makna yang dalam bagi orang yang memahami, yang mana ada proses pertama pencarian kerbau yang khas yang akan dijadikan tumbul kepalanya, kemudian ada proses selamaten atau istilah sasak begawe selama seminggu atau satu pekan dengan beragam kegiatan seperti tari, joget pesta dan puncaknya pada hari kamis tanggal 07 Juni 2012 yang berlangsung dilautanTanjung Luar, adapun pembiyaannya dibebankan kepada semua warga yang ada dipesisir laut mulai dari warga pingggir laut Pijot sampai dengan Desa Pulau Maringkik juga dilibatkan. Pada perayaan puncak ketika pelepasan kepala kerbau ke suatu yang di mistikkan, kono katanya dikala arah (penjaga laut itu) menginginkan tumbal maka batu muncul kepermukaan (seorang pawang laut), kemudian setelah pelepasan kepala terjadi yang sebelumnya dibawa ketengah laut dengan arak-arakan music yang ditempatkan di atas dua buah perahu nelayan yang tidak menggunakan mesin sehingga kelihatan sebuah keklasikan acara tersebut, selepas dari penurunan kepala kerbau ketempat yang disakralkan maka secara otomatis kita sebagai peserta upacara yang berada ditengah laut melakukan aksi perang-perang dengan benda yang tidak membahayakan semua dihadapan kita merupakan musuh kecuali yang ada dalam perahu kita. Kalau menghitung  penghasilanmasyarakat  desa  dipulau ini bisa dikatakan  cukup besar karena terkadang  satu minggu mereka mendapatkan penghasilan sepuluh juta  rupiah  tapi yang disayangkan   di pulau yang unik   ini   kurangnya kesadaran tentang nilai   pendidikan.
Secara fisik rumah orang- orang   desa pulau Maringkik  mayoritas rumah panggung  dan minoritas rumah biasa seperti rumah orang -orang  darat rumah tersebut memang tradisi orang  Maringkik karena penduduk aslinya adalah  bugis dan rumah  panggung ini  di modifikasi dengan berbagai macam bentuk.

4.       Pendidikan   Masyarakat “Belajar atau  Bekerja
Ternyata masyarakat  Desa PulauMaringkik bisa dikatakan  dari  segi ekonomi  biasa  cukup,tapi dari tingkat  pendidikan  masih dikatakan tergolong sangat   rendah  hal ini  biasa dilihat dari  rata-rata  masyarakat nya hanya sampai tingkat SMP.bahkan  tidak sedikit yang lulus SD,hal ini kami peroleh dari  data desa, dimana dinyatakan dalam data jumlah penduduk   berdasarkan  pendidikan  bahwa masyarakat yang tingkat  pendidikanya hanyasebatas SDberjumlah sekitar 272 orang, tingkat SLTP 120 Orang. SLTA 123 orang  dan   orang  tidak sekolah  sama sekali  berjumlah 231 Orang.sedangkan  masyarakat  yang lulusan  perguruan tinggi  hanya 15 Orang  dan saat  ini  yang masih  dalam  tahap  pendidikan  perguruan  tinggi  hanya 15 orang
Dari  data tersebut  ,jelas  sekali  bahwa  dalam  hal pendidikan  masyarakat  di Desa pulau Maringkik   masih sangat  tertinggal padahal menurut masyarakat   sebagian  warga,sebenarnya  daya pikir masyarakat  desa pulau Maringkik tidak terlalu rendah jika masyarakat ini menempuh pendidikan  di luar wilayah, misalnya di Bali, bandung, jawa dan lain  sebagainya,  yang mereka  banyak mengikuti lomba-lomba di daerah–daerah lain  seringkali mendapat juara atau minimal masuk 10 besar bahkan  baru-baru  ini ada anak  yang jago renang  
Adapun  fasilitas  pendidikan  didesa pulau Maringkik  sampai saat ini  terdapat tiga  unit  gedung  yaitu SMP yang jumlah  peserta didiknya  76 orang  yang terdiri dari laki-laki 30 orang dan yang 46 perempuan orang  dan  SD  yang laki-laki 47orang dan 67 orang perempuan selain  itu juga ada PAUD dengan jumlah  murid laki-laki  perempuan 67 orang
Walaupun sekolah ini  satu atap  sebagian  masyarakatnya banyak  yang menyekolahkan  anaknya,dan ketika  para peserta didik lulus SMP  maka ada yang melanjutkan  ke SMA Keruak  dan ke  sekolah  SMA yang lainya  tapi ada juga yang  melanjutkan ke sekolah kesehatan.
Akan tetapi setelah sebagian besar masyarakat desa pulau Maringkik setelah SLTA,jarang sekali yang melanjutkan ketingkat  yang lebih tinggi mereka lebih memilih bekerja daripada menjadi  pelajar.karena paradigma berpikirmasyarakat tentang pentingnya pendidikan   sangat minim.bahkan tidak sedikit  diantara  mereka  pasca lulus SMA bekerja ke Saudi Arabia demi memenuhi kebutuhan   hidupnya.
a.      Agama masyarakat
      Berbicara masalah agama  masyarakat desa pulau Maringkik  mayoritas agama islam dan mengenai   kegiatan agama  kata salah satu warga  desa pulau Maringkik ini biasanaya warga sangat antsias dalam  menyambut hari- hari besar islam seperti maulid Nabi  besar Muhamad SAW isro’ dan mi’roj begitu juga dengan  penyambutan  bulan romadon  biasanya kalau sudah tiba bulan-bulan peraayaan hari besar Islam  segala  sesuatu kebutuhan  bahan pangan beraneka ragam makanan ada di pulau Maringkik yang unik ini
      Walaupun masyarakat  desa ini mayoritas agama Islam namun masih ada  yang kurang memperhatikan syariat islam seperti sahlat lima waktu seharii semalam  yang sangat urgen dalam beragama islam yang menjadi pondasi dasarnya agama Islam sendiri hal ini di sebabkan karena kurangnya penanaman nilai-nilai pendidikan agama  sejak dini dari orang tua masing-masing sehingga budaya-budaya yang kurang baik cepat,membudaya di daerah ini seperti cara berpakaian dari remaja/remaji yang di sini meniru sinetron-sinetron yang tampil di layar kaca tapi ada juga sebagian warga disini yang masih  mengadakan acara syukuran seperti tahlilan hizibandan terrnyata ketika mengadakan syukuran hidangan  yang  di suguhkan  tidak hanya satu macammakanan melainkan bermacam-macam seperti  cendol, pisang,  kue ketan dan masih banyak makanan  yang lainya.
      Adapun  fasilitas ibadah yang  ada di desa pulau Maringkik  adalah masjid Nurul Imanyang teletak di dekat di pinggir pantai pulau   Maringkik  satu satunya yang ada di desa ini. Akan  tetapi masjid ini  cenderung sepi dari kegiatan keaagamaan.Dari hasil observasi lapangan  masjid hanya digunakan untuk  sholat jam’ah sholat jenazah dan tidak digunakan untuk anak-anak mengaji karena anak-anak  pulau marigkik mayoritas mengaji dirumah guru ngaji mereka, sehingga masjid tidak  ramai karena hanya digunakan untuk hari-hari besar saja  seperti hari Jumat,hari raya Idul Fitri, hari raya Idul Adhayang jaraknya cukup  lama.
      Di pulau yang  unik  tidak ada satupun  musolla  padahal   desa ini  terdiri dari tiga kekadusan semestinya di setiap kadus ada satu musolla.
b.      Kesehatan
Kalau  dilihat  lingkungan   masyarakat  desa pulau Maringkik  tergolong masyarakat  yang  memiliki  kesadaran  akan pentingnya  menjaga kesehatan lingkungan hal ini biasa dilihat dari keadaan lingkungan pangkaran jalan dan rumah sepanjang desa terutama masalah sampah, masyarakat desa pulau Maringkikkurang  menyadari tentang bahayanya sampah  yang  tidak  dirawat  atau mereka  tidak    memahami apa yang terjadi jika warganya membuang secara  sembarangan.
      Secarapintas lingkungan desa pulau Maringkik  masih ada sampah  yang  berserakan  di tambah lagi  dengan kotoran –kotoran  kambing  dimana-mana karena di pulau ini kambing dari warga berkeliaran dimana-mana tidak kandangkan sehingga kotoranya ada dimana-mana yang   merusak   kindahan  pulau Maringkik  itu  sendiri, selain itu juga karena kurangnya  kesadaran akan  kebersihan  sebagian  besar masyarakat pulauMaringkik membuang hajat di pinggir pantai sehingga akan menguragi  keasrian laut dan  kita harus eksta hati-hati ketika  jalan-jalan   dipingir pantai.
      Akan tetapi di sisi lain dipulau yang unik ini tidak ada anjing  yang berkeliaran  seperti di  daerah  tetangga pulau Maringkik  yaitu Tanjung Luar sehingga  di pulau ini  bebas dari dari kotoran anjing
B.       PROBLEMATIKA  UMUM  MASYARAKAT
Melihat  penjelasan   tentang kondisi  umum  masyarakat  desa pulau Maringkik maka, beberapa  hal yang   menjadi problem masyarakat desa pulau Maringkik  yaitu:
1.      Masalah  kurangnya air tawar
Problem  kurangnya air tawar  memang bukan   lagi masalah yang baru sepanjang sejarah pulau Maringkik  dan  hal ini  jugasudah menjadi sekala  prioritas  pemerintah  setempat.Banyak sebab yang  melatar belakangi problemnya  yaitu jauh jangkauan dari darat, dan masalah ini mendapatkan dari  pemerintahyang cukup baik sehingga datanglah alat penyulingan yang lumayan yang canggih, akantetapi dalam proses finising alat tersebut tidak bisa dioperasikan karena ada dua sebab, pertama belum tuntasnya proyek pekerjaann kontraktor pusat dan karena SDM yang  kurang  sehingga menimbulkan masalah baru yaitu alat penyulingan  belum biasa dioprasikanpadahal apabila mampu dioperasikan bisa 60 % mengobati kekkurangan air bersih dan bahkan hasil penelitian dilaboratorium bahwa air tawar yang dihasilkan melebihi kualitas Aqua yang rasanya ada manis enaknya tidak dibanding dengan air tawar yang biasa.
2.      Rendahnya  tingkatpendidikan masyarakat
Kemiskinan memang dekat dengan kebodohan dan kebodohan identik dengan tinggi rendahnyapendidikan masyarakat, hal inilah yang juga termasukumum problematika masyarakat desa pulau MaringkikKecamatan Keruak Kabupaten Lombok timur. Rendahnya tingkat   pendidikan masyarakat  desa pulau Maringkik  dapat terlihat dari data  menyatakan bahwa mayoritas tingkat pendidikan  masyarakat  desa pulau Maringkik ini jika dimatrikan berdasarkan jumlah terbanyak, lulusan  sekolah dasar adalah mendapat peringkat pertama akan tetapi setelah itu 80% kemungkinan untuk menganggur itu lebih banyak bahkan sebelum mereka tamat SD lebih banyak memilih melaut daripada melanjutkan pendidikan kejenjang lebih tinggi apalagi bila dia itu seorang perempuan maka maksimal setelah mereka tamat SMP lebih menganggur daripada melanjutkan pendidikan, hal ini  disebabkan   karena kurangya kesadaran  tentang  pendidikan.
Rendahnya  tingkat pendidikan masyarakat  ternyata berpengaruh juga  terhadap  tingkat pekerjaan masyarakat desa pulauMaringkik yang lebih  memilih  menjadi  nelayan dari pada melanjutkan sekolah.
3.      Minimnya Fasilitas Pendukung/ Inprastruktur
Disamping   beberapa  persoalan  diatas masyarakat desa pulau Maringkik  terkadang  juga dihadapkan   dengan  masalah-masalah  yang terkait dengan minimnya fasilitas  yang ada didesa ini. Baik halitu  berupa fasilitas  yang terkait  dengan kesehatan,agama,dan lainya.
            Salah  satu hal  yang   sering menjadi   harapan masyarakat  desa pulau Maringkik  hanya satu puskesmas yang bisa dikatakan kurang memadai untuk masyarakat, baik dari segi bangunan dan petugas kesehatan yang bertugas, disamping fasilitas tersebut akan berguna untuk memudahkan pelayanan terhadap masyarakat,dan masih banyak fasilitas-fasilitas lain yang juga mengembangkan skill dan pengetahuan  masyarakat.
5.      Kreativitas desa pulau Maringkik
            Di sisi yang lain  ternyata masyarakat desa pulau Maringkik   bisa dikatakan memiliki kreativitas yang  patut dibanggakan hal ini terbukti   karena mayoritas  perempuan-perempuan desa pulau Maringkik  ini bisa tenun yaitu kain asli bugis  yang merupakan  warisan nenek moyang    yang  menjadi kain khas pulau  yang unik ini, selain itu juga dalam bidang  makanan masyarakat di desa ini tidak kalah dengan  orang  yang  di darat,   berbagai macam kue yang bisa di buat, hal ini di lihat  ketika  kami hiziban  di suguhkan kue yang  tidak ada didarat seperti kue kura-kura,kue banget dan ada lagi yang kami tidak tahu namanya, itulah gambaran  tentang  kreatifitas masyarakat desa pulau Maringkik.
4.      Kurangnya Kesadaran Akan Pentingnya Menjaga Kebersihan dan Menjaga Ekosistem Laut
Pertama kami menginjakkan kaki di pulau buwuh ini, pagi hari yang cerah sambil kami menanti munculnya matahari pagi di upuk timur suatu pandangan yang unik yang tidak pernah kami temukan didaratan tempat tinggal kami, kisahnya akan membawakan kami sebuah masalah masyarakat yang ingin peduli terhadap kebersihan. 
Pada saat itu kami bertiga dari bagian dari pesertga KKN ingin mencari tahu bagaimana teknik masyarakat Maringkik untuk membuang hajatnya karena awal kami ampai disini sedikit sekali yang kami temukan tempat pembuangan hajat yang resmi atau bisa yang lebih baik dan bersih tidak mengganggu ekosistem yang lain. Pagi itu kami melihat beberapa orang yang lagi asyik menanti terbitnya matahari pagi kelihatannya laksana sebuah buruh puyuh yang akan merebakkan telurnya disangkar, akan tetapi setelah kami tanyakan bahwa yang dilakukan sebagian masyarakat maringkik untuk melampiaskan hajat yang perlu dibuah dilakukannya dipasir pantai yang merusak pandangan dan aroma yang tidak sedap diantara orang-orang yang berjalan.
Disamping itu juga bahwa sebagian masyarakat pulau maringkik dalam proses penangkapan ikan masih ada yanmg menggunakan bom sehingga terumbu karang, ikan hias dan yang menjadi panoprama bawah laut rusak dengan secepat yang kita tidak banyangkan.








BAB 1V
IDENTIFIKASI  MASALAH  DAN  POTENSI
DAN TEKNIK PEMECAHANMASALAH
A.    IDENTIFIKASI  MASALAH 
Adapun masalah-masalah  yang sering dihadapi  oleh masyarakat  desa pulau Maringkik  begitu kompleks  karena disamping minimnya air tawar   yang sangat dapat dimanfaatkan,secara  general  SDM masyarakat  desa pulau Maringkik juga sangat rendah,sehinnga walausumbangan dari prancis yang bisa dikatakan sangat canggih tapi  karena tidak ada ahlinya sehingga tidak   bisa oprasikan selain itu juga masalah kebersihan sangat kurang  karena airnya  yang sangat  minim.
      Sebelum  membahas   lebih jauh   tentang  masalah-masalah   yang  sering  dihadapi   masyarakat desa pulau  Maringkik alangkah lebih baiknya, jika kita harus mengetahui bagaimana  masalah-masalah tersebut diidentifikasi.  Adapunlangkah-langkah dalam melaksanakan  identifikasi masalah tersebut  adalah  melalui: 
1.      Observasi
Langkah awal yang peserta KKN PAR lakukan adalah dengan  melakukan observasi secara langsung dilapangan. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui pola kehidupan masyarakat baik secara ekonomi,hubungan  social kemasyarakatan,agama, pendidikan dan kegiatan kegiatan   masyarakat keseharianya.
Dari   hasil  observasi inilah mendapatkan beberapa data tentang  kondisi  dan problematika masyarakat yang sering dihadapi, serta bagaimana pola kehidupan mereka dalam sehari-harinya, sehingga kesimpulan umum  sementara   yang  kami  dapat  adalah meliputi:
a.       Masyarakat desa pulau Maringkik  memiliki potensi alam yang  cukup  kaya dengan ikan dan laut yang  begitu subur akan tetapi yang  menjadi persoalan yang  cukup  pelik  adalah masalah  air tawar  yang sangat kurang  hanya  cukup untuk  minum dan  makan  saja sedangkan untuk sesuatu yang lain  yang  membutuhkan  air  belum bisa secara dipenuhi  secara maksimal.
b.      Kurangnya air akan menyebabkan  kurang  higenisnya lingkungan seperti perabotan  rumah pakaian,selain itu juga karena minimnya air tawar masyarakat disini harus ekstra irit dalam mengunakan air,dan yang menjadi persoalan juga masyarakat disini sering mencuci di depan rumahnya mengunakan air yang minim kemudian air bekas cucian dibuang  di depan rumah sehingga tergenang dan  lama kelamaan  akan menyebabkan  bau yang  tidak  sedap.
c.       Dalam  kehidupan social  masyarakat  desa pulau  Maringkik  memililiki integritas yang sangat  minim  dan kurang patuhnya tehadap  tokoh masyarakat hal ini dapat dilihat karena antara gubuk gemilang dan gubuk bima saling bertolak belakang.
d.      Secara ekonomis  kehidupan masyarakat  desa pulau maringkik mengenai penghasilan rata-rata  bisa dikatakan cukup hal ini dilihat  dari kehidupan sehari-hari dari segi pengasilan
e.       Masyarakat desa pulau Maringkik sangat rendah, hal ini bisa dilihat dari beberapa potensi yang ada tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal
f.       Minimnya anak sekolah di desa pulau Maringkik,sehingga pemuda/pemudinya banyak yang  hanya ikut orang tuanya menjadi  menjaga knelayan.
g.      Kepedulian terhadap kebersihan lingkungan rumah sangat rendah, hal ini dapat dilihat dari bau yang tidak sedap di setiap rumah-rumah.
2.      Wawancara dengan  masyarakat
Dari hasil observasi tersebut kemudiankami  lanjutkan dengan   melakukan   wawancara langsung bersama  masyarakat  untuk mengetahui persoalan –persoalan yang mereka hadapi secara mendetail.sedangkan wawancara  kami lakukan  baik secara  formal  (datang bertamu ke rumah masyarakat ) ataupun non formal (dilakukan ketika kumpul dengan pemuda sambil minum  es dan lain sebagainya).Dari beberapa hasil wawacara dengan masyarakat kami dapatkan tentang beberapa data tentang beberapa persoalan  yang sering  mereka hadapi dan membuat mereka resah  secara umum  masalah tersebut adalah meliputi:
a.         Rendahnya tingkat pendidikan
b.         Lemahnya kemampuan menegjrial masyarakat
c.         Kurangnya air tawar
d.        Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan  lingkungan
3.      Forum Rembuk Desa
Setelah melakukan  melakukan  beberapa wawancara, dengan masyarakat kemudian  kami pertemukan  beberapa orangmasyarakat yang meliputi   orang-orang yang  banyak berperan didesa pulauMaringkik, seperti tokoh masyarakat,kepala sekolah,stap desa danbeberapa orang guru  SMP SATAP Maringkik  pertemuan tersebut kami berinama” Forum Rembuk Desa” adapun pembahasan dalam forum tersebut.
Dan adapun masalah yang teridentifikasi dalam forum tersebut meliputi  :
a.         Identifikasi Masalah  Utama
Dalam pertemuan yang kami sebut “Forum Rembuk Desa” itu membahas masalah-masalah yang sudah teridentifikasi dari hasil observasi dan wawancara dengan warga setempat sedangkan pembahasan tersebut meliputi dari berbagai aspek kehidupan   masyarakatseperti  :
1.   Dibidang pendidikan: masalah yang muncul di bidang pendidikan seperti rendahnya tingkat pendidikan masyarakat dan mereka lebih memilih untuk menjadi nelayan  demi untuk mendapatkan  uang.
2.   Di bidang kesehatan   yang menjadi masalah  dalam bidang kesehatan yang menjadi masalah adalah meliputi kesehatan lingkungan air yang tergenang yang menjadi kebutuhan   serta minimnya air tawar  yang menjadi  kebutuhan  pokok masyarakat.
3.   Dibidang  kepemudaan yang  menjadi masalah yaitu remaja masjid yang sudah di  bentuk  tapi mati suri
4.   Fasilitas umum yang ada di Desa yaitu puskesedus yangmasih  kurang memadai.
            Setelah masalah-masalah itu teridentifikasi  secara keseluruhan, barulah  kemudian  dicarikan sebab-sebab dari masalah tersebut dan akibatnya yang ditimbulkanya. Sedangkan rincian dari hasil dari identifikasi masalah  tersebut sebagaimana terlampir.
b.        Teknik pemecahan  masalah
            Setelah melakukan identifikasi tersebut forum  Rembuk desa  juga menentukan solusi yang jitu untuk  pemecahan masalah yang dihadapi tersebut. Solusi yang ditentukan oleh masyarakat adalah dengan mempertimbangkan masalah-masalah itu,jadi solusi yang ditawarkan  olehmasyarakat dengan melihat apa yang menyebabkan timbulnya masalah tersebut,sehingga solusi yang bisa memecahkan secara langsung  terhadap semua akar-akar permasalahan tersebut.
Dari beberapa  solusi yang ada,kemudian matreliasasikan dalam  bentuk  program   kegiatan dan kegiatan-kegiatan itu kemudian akan menjadi awal perencanaan untuk memecahkan masalah  yang dihadapi oleh masyarakat.Adapun solusi dapat dilihat dalam lampiran laporan ini.
c.         Menentukan Skala Proritas(Matrix Ranking)
Dari sekian banyak solusi dari beberapa aitem  permasalahan, barulah kami berserta masyarakat  menentukan  matrik rangking(skala proritas) dari beberapa kegiatan  tersebut  dari  hasil prioritas  inilah,program  bisa dipilih mana yang akan  dilaksanakan terlebih dahulu.
Setelah selesai menentukan skala prioritas tersebut, barulah kemudian dilanjutkan pada  pada  pembahasaan waktu pelaksanaan  kegiatan  dari  solusi  yang telah  ditawarkan, mulai dari  penangung jawab, tujuan  kegiatan,target dana yang  dihabiskanserta dari mana  sumber dana tersebut  bisa diperoleh. Setelah  forum tersebut  selesai, kami  berusaha untuk   mengatur  jadwal  masyarakat  terkait dengan  pertemuan  selanjutnya untuk  kembali  mendiskusikan dan membahas membahas beberapa persoalan.   
Yang belum tuntas akan tetapi  berdasarkan permintaan masyarakat   yang kami ajak diskusi sambil minum kopi supaya diskusi tidak   terlalu  kaku  dan dari hasil diskusi  itu kami di suruh terjun langsung ke lapangan haltersebut karena kesibukan masyarakatdalam  kesaharianya,yang selalu sibuk  pongkak bahasa Maringkiknya  atau nelayan  yang  pergi malam  pulang pagi dan terkadang sampai satu  minggu dilaut meninggalkan  keluarga  dan ketika mereka pulang dari  laut mereka gunakan  untuk istirahat dan berkumpul bersama sanak  saudara mereka.
Sehingga langkah selanjutnya yang dilakukan oleh  KKN PAR  adalah dengan melakukan transek untuk memperoleh tentang beberapa  persoalan   yang  belum  dibahas  secara mendalam transek tersebut kami lakukan dari  rumah ke rumah warga dimanapun berada kami ajak diskusi apa solusi yang sekiranya tepat untuk menyelesaikan  persoalan-persoalan yang merka hadapi.
Demikian juga  dengan program yang akan dilakukan,kami tampung keinginan masyarakat dari rumah kerumah seperti kurangnya air tawar dipulau yang kami katakan unik 
Dalam masalah kekurangan  air ini masyarakat  memiliki masalah  dalam peroses penyulingan  air asin menjadi  air tawar  kalau kita kembali ke sejarah sekitar tahun  2004 desa pulau Maringkik  kaya dengan air tawar hal ini bisa dilihat bekas penampungan  air pam  yang cukup  besar  di depan  salah satu rumah warga yaitu ibu Halimah yang kami gunakan  sebagai  pangung  hiburan  dalam acara berbagai macam lomba yang  kami adakan, tapi kami tidak ingin terlarut  dengan   sejarah  tanpa bergerak(action ) kemudian  ketika kami  mengadakan  pendekatan terhadap  masyarakat  kami  sedikit mendapatkan info yang lumayan menyenangkan  yaitu  tentang alat  yang   bisa dikatakan canggih yang membuat pulau marigkik ini makmur dengan air  yaitu  alat  yang   disumbangkan  oleh Negara  asing yaitu prancis tapi sayangnya masyarakat belum bisa mengoperasikan alat tersebut  ketika kami di beri tahu tentang alat itu   kemudian peserta KKN PAR langsung menuju ke tempat alat itu setelah kami selidiki ternyata itu sudah menjadi program pemerintah yang  lama  tidak begitu  diperhatikan, dan disamping itu juga kurangnya kompak masyarakat karena sibuk  dengan  urusan masing-masing sehingga kami sepakat dengan  rekan-rekan  KKN PAR  untuk menghubungi pemerintah daerah dan setelah kami berusaha   menghubungi beliau akhirnya usaha itu membuahkan hasildan pak  bupati pun mendapat kesempatan untuk berkunjung ke pulau Maringkik,pada tanggal 13 Mei 2012dan pada bulan tersebut  bertepatan  dengan   hari jum’at, dan  pagi pada hari itu  kami sambut pak bupati   di darmaga  kemudian langsung menuju ketempat penyulingan air  yang kemudian selanjunya beliau menunaikan sholat jum’at  di desa pulau Maringkikdan  karena   masjid pulau Maringkik  belum rampung 100% maka pak bupati pun memberikan sumbangan   kepada masjid pulaMaringkiksebesar sepuluh juta rupiah dan memberikan apresiasi kepada  salah  satu perempuan  yang  menenun kain khas bugis hal tersebut dilihat dari ketika pak bupati membeli kain  melebihi dari harga biasanya.
Adapun hasil dari identifikasi dari forum rembuk desa tersebut persoalan kesehatan,pendidikan, dan sosial sedangkan hasil dari   forum rembuk desa tersebut adalah sebagaimana terlampir.
Setelah Identifikasi masalah dalam forum tersebut,kemudian masyarakat  menentukan skala proritas dari sekian masalah yang akan dipecahkan, ternyata hasil matrix Ranking (skala prioritas),masyarakat menyepakati masalah yang terlebih dahulu diselesaikan  adalah persoalan air tawar yang menjadi sumber pokok kehidupan dan  pembangkitan remaja masjid Al-Iman.

B.     IDENTIFIKASI  POTENSI   
Walaupun ada permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat    dan minimnya lahan serta letak geografis sempit,desa ini  juga memiliki   beberapa potensi yang dimanfaatkan oleh masyarakatmeliputi:
1.      Aspek Ekonomi
a.       Pembutan  kain tenun
b.      Ternak kambing
c.        Pengeolahan  ikan
2.      Aspek Pendidikan
a.         SMP satap Maringkik
b.        Satu Sekolah Dasar (SD)
c.         Satu Sekolah PAUD
3.      Aspek  Organisasi  Kemasyarakatan
a.         Dua Orang Ibu Bidan
b.        Satu Orang Perawat
c.         Puskesmas
d.        Dua Bak Penampungan Air
Dari beberapa potensi di atas, dapat dilakukan analisa jika potensi  tersebut  bisa  dimanfaatkan secara maksimal dan didukung oleh skill  manajerial yang bagus tidak menutup maka kemungkinan problematika  masyarakat  bisa  di atasi dengan cepat di atasi.
.


            



BAB V
REALISASI  DANEVALUASI  PROGRAM
A.           PERENCANAAN
Dari  beberapa rencana program yang telah disusun bersama   masyarakat ada sekitar tiga programyang menjadi  skala prioritas yang akan  dilaksanakan, ketiga program tersebut direncanakan bersama warga yang  memiliki kaitan terhadap permasalahan-permasalahan dan menjadikan   program tersebut   sebagai suatu solusi  adapun   program yang tiga tersebut   adalah:
a.      Finising Program Penyulingan air
Program Ini direncanakan  bersama warga setempat, dan program ini  sebenarnya  untuk menjawab  keresahan masyarakat desa pulau Maringkik  yang  sudah lama mereka damba-dambakan  seperti suasana tahun 2004  yang  silam  yang makmur dengan air bersih dan air yang tawar.
b.      Perbaikan Bak Penampungan Air
c.       Bina Motivasi
d.      Pembenahan Administrasi Kantor Desa Persiapan
B.     PELAKSANAAN
1.      Finising Program Penyulingan air
Kegiatan ini sebetulnya sudah menjadi program pemerintah yang  dalam bulan-bulan ini kurang di perhatikan sehingga  Menjadi  pusat perhatian  peserta KKN PAR  yang kemudian  kami dsiskusikan  dalam forum rembuk desa, dan hasil dari diskusi tersebut kami memutuskan untuk menghubungi  bupati yang dalam hal ini bupati   Lombok timur,sekalipun kami  menghubungi melalui via sms  yang kami tidak sangka-sangka juga beliau merespon dengan membalas sms kami (Insya Allah besok hari jum’at kami kesana meninjau) dan balasan  sms ini  kami  sampaikan  ke pihak  desa, selang beberapa menit pihak desa diihubungi oleh  dinas terkait mengenai kejelasan  kunjungan Bupati ke pulau tersebut, sehingga hati kami yakin  memang betul-betul hadir ditengah-tengah masyarakat desa pulau  Maringkik sekalipun begitu masyarakat Maringkik tindak menujukan  kegembiraan atau  rasa antusias dibuktikan dengan tidak adanya persiapan dari pihak masyarakat yang menunjukan akan kedatangan bupati,  hal ini mungkin karena keseringan beliau  berjanji untuk berkunjung  tapi sering kali ada halangan untuk bisa hadir.Pada hari jum’at pagi pukul 11:15 tampak serombongan  berpakaian  rapi, bahwa yang tampak dari kejauhan bukan  rombongan biasa sehingga kami mengambil kesimpulan bahwa ini mungkin rombongan dari bupati yang dijanjikan kemarin, sebagian dari kami ada yang menunggu di darmaga dan sebagian masyarakat pulau Maringkik juga bersama kami, jauh mendekat tapi akhirnya terjawab juga penasaran kami bahwa yang datang adalah memang benar rombongan tersebut merupakan bupati, sebagian kami bersalaman dengan rombongan salah satunya bupati Lombok timur kamipun tidak meninggalkan kesempatan emas bisa bersalaman dengan orang no satu dilombok timur, sambil jalan kami menyampaikan salam dari DPL kami dalam hal ini pak Khaerudin husen, bupati langsung menayakan dimana dia, kebetulan pada saat itu dosen tidak ada ditempat atau disekeliling kami, perjalananpun beliau lanjutkan menelusuri gang-gang yang ada di pulau Maringkik, satu persatu fasilitas pedesaan ditelusuri oleh rombongan tersebut, pertama beliau mengunjungi PUSKESDUS yang berlokasi bersampingan dengan rumah warga dusun Maringkik selatan, mantaan koramil itu satu persatu ruangan dimasuki tibalah beliau pada ruang bersalin beliau agak ngiris melihat rungan tersebut karena ruangan sempit yang digunakan lebih dari tiga ibu yang melahirkan generasi penerus bangsa yang akan datang, pada saat tersebut ternyata masih ada warga yang bertanya-tanya siapakah yang berbaju batik memakai songkok fat putih, penampilan seorang kepala daerah yang sulit dikenal oleh sembarangan orang. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke kantor desa sementara pulau Maringkik beliau langsung nyeletuk “ kan bagus kantornya’ dengan nada khas beliau masyarakat menjawab: masih nyewa pak, bupati bersanda gurau menjawab dengan jawaban yang agak nyeleneh:” sabar julu”, selanjutnya beliau meneruskan perjalanan menelisuri tepian gili diringi oleh kami dan sebagian perwakilan warga.Dan melanjutkan  perjalanan ke tempat penyulingan air  asin menuju air tawar sesampai  disana sebelum beliau bertanya salah satu dari penangung jawab  menyampaikan  beberapa hal  tentang mesin penyulingan  air tersebut,beliau langsung menjawab dengan nada penasaran   kamu siapa ?penangung jawab tersebut menjawab dengan penuh keyakinaan saya petugas yang menagani  penyulingan ini,bahwa penyulingan ini merupakan dari pusat dan dusun Maringkiktermasuk bagian dari tiga lokasi yang diprioritskan oleh pusatsebagai penempatan mesin penyulingan, dan mesin ini juga merupakan mesin yang paling bagus dibandingkan dengan dua lokasi yang mendapatkan mesin sejenis ini ungkap beliau,kemudian bupati merespon balik dengan mengatakan apa kendalanya  sehingga mesin ini  tidak bisa beroprasi sampai saat ini  petugas itu kembali menjawab ada beberapa hal yang perlu dilengkapi pertamaair asin  menjadi  air tawar bila sumur tempat pengambilan air laut itu di perdalam lagi atau alternative lain kita buth penampungan air yang digunakan untuk di sedot oleh mesin penyulingan sehingga spontan kemudian bupati menelpon dinas PU menanyakan apakah masih ada persedian bak penampungan yang ukuran 5000liter disambutnya oleh dinas melalui via hp bahwa persedian untuk itu sudah habis kemudian bupati dengan nada lumayan emosi bahwa maringkik harus disumbangkan dua bak penampungan air kata bupati. Singkat cerita bupati melanjutkan perjalanannya. Setelah empat setelah kunjungan tersebut Desa maringkik kedatangan bak penampungan air yang dijanjikan bupati, akan tetapi dalam proses penyelesaian penyulingan tersebut mengalami berubah fikiran oleh pihak kecamatan yang menangani akhirnya, solusi yang digunakan untuk menyelesaikannya degan menggali sumur penyulingan, pada seperti ini masyarakat butuh bantuan Peserta KKN, maka atas intruksi dari pak kadus yang menangani hal ini, untuk pengambilan dekker di daerah bagian Paremas dengan menggunakan perahu pak kadus maringkik induk. Setelah penggalian selesai tinggal pengambilan dekker terjadi selepas kami sampai di tengah lautan rombongan teknisi penggalian sumur mengatakan bahwa sudah dipasangkan sumur tersebut dekker akhirnya kami beserta pak kadus berunding ditengah lautan apakah kita tetap bawa dekker ini kegili atau kita bawa balik ketempat pegambilan semula, akhirnya keputusannya bahwa kita tetap bawa dekker tersebut ke gili, kemungkinan ada saja yang bisa dimamfaatkan dengan dekker tersebut.
Singkat proses tinggal penghidupan mesin oleh pak guru Zaedon, S.pd selaku orang yang sudah mengikuti training pengoprasian alt tersebut, dimulailah proses penghidupan alat namun apa yang terjadi alat bisa menyala dan membuang kotoran hasil penyulingan akan tetapi belum mampu menarik air lau yang akan di suling, banyak cara yang kami lakukan untuk membantu beliau, mulai dengan menghubungi tekhnisi dari pusat Surabaya akan tetapi dari pihak Surabaya juga melemparnya kepada yang ahli dari bandung, kemudian terjadilah komunikasi yang panjang lebar sehingga tidak menghasilkan apa-apa karena mesin tersebut sampai karang belum bisa beroperasi.
2.      Perbaikan Bak Penampungan Air
Berkah dari kunjungan bupati ke pulau Maringkik meninggalkan banyak hikmah sehingga disamping program penyulingan air mendapatkan respon yang luar biasa begitu juga dengan bak penampungan air, ketika beliau selesai menunaikan sholat jum’at berjamaah yang kebetulan pada saat itu beliau langsung sebagi imamnya, maka selepas berdo’a 4 menit langsung beliau dipersilahkan menyampaikan sambutan oleh pihak masjid, diantara sambutan yang disampaikan adalah bahwa pemberian sumbangan mesin pompa air merek Yamaha untuk memompa air dari penampungan kepenampungan selanjutnya, dan juga mendapatkan sumbangan perbaikan bak sebesar lima juta rupiah. Kemudian yang menjadi penanggung jawabnya dipengang pak Zen (pekasih air) selaku pengamat bak baik sekaligus menghendel proses perbaikan sehingga normal seperti awal, selang beberapa hari sumbanganpun cair dan dapat dipengang oleh penanggung jawab, kemudian langkah-langkah awal yang dilakukan oleh pak zen adalah menghubungi peserta KKN karena diketahui bahwa program kami adalah perbaikan bak, untuk dimintai pendapat bagaimana cara penyelesaian perbaikan bak tersebut, sehingga menghasilkan kesepakatan bahwa  karena lokasi berphadapan langsung dengan lautan bak penampungan tersebut agar lebih aman dibuatin tanggul penghantam ombak, singkatnya proses demi proses dilaksanakan sehingga kami harus menunggu air laut surut pas pada setelah magrib air surut maka pengerjaan dilaksanakan yang mendatangkan tukang bangunan dari keruak dan jerowaru, dengan semua bahan sudah terkumpul maka proses pengerjaan dilaksanakan dalam kebut semalam sampai pukul 23;30 proses pembuatan tanggul akhirnya selesai dibuat. Dalam beberapa minggu kemudian tidak disangka-sangka lagi bak tersebut retak bagian dalam penampungan sehinngga membutuhkan perbaikan agar air yang masuk dapat tertampung dengan baiktampa terbuang begitu saja. Sehingga perbaikan kembali momen yang seperti ini kami peserta KKN jarang terlupakan sehingga dalam proses pengecoranpun dilakukan dan sekarang dalam proses pengeringan. Kami menargetkan tanggal 19 Juni sudah berfungsi kembalki seperti sedia kala.
3.      Bina Motivasi
Kehidupan pendidikan anak-anak, pemuda/pemudi dan remaja/remajinya sangat haus akan motovasi yang akan membuat mereka lebih bersemangat dalam meniti kehidupan. Setelah beberapa hari kami berada dilokasi KKN kami banyak melihat masyarakat kurang gairah beraktifitas sekalipun kelihatannya beraktifitas rajin akan tetapi semua itu dijalani dengan penuh keterpaksaan lebih khusus lagi dalam hal beribadah mereka melakukannya dikala hajat, maka merembukkan bersama kawan-kawan KKN terlebih dahulu kemudian kami sampaikan kepada sasaran yang membutuhkan.
Didalam proses program bina motiuvasi ini banyak cabang-cabangnya sehingga menghasil sesuatu yang luar biasa sehingga dibedakan kedalam program-program kecil seperti:
a.       Yasinan/Hiziban/Al-Berzanji
b.      Diskusi Keputrian
c.       Guyon Anak Muda
d.      Nonton Bareng
Dari semua program kecil-kecil diatas selalu dimasukkan program bina motivasi dan Alhamdulillah selepas kami dari Maringkik banyak adik-adik Maringkik, kawan-kawan Maringkik ingin melanjutkan kuliah dan meniti kehidupan yang lebih baik bebas dari perbuatan yang tercela.
4.      Pembenahan Administrasi Kantor Desa Persiapan
            Mengingat desa maringkik merupakan desa baru yang mau proses menuju desa devinitif maka sangat membutuhkan kelengkapan-kelengkapan sehingga benar-benar menjadi desa yang resmi sebagaimana desa-desa yang yang lain, pada tanggal 35 Mei 2012 proses dengar pendapat warga tentang kebenaran untuk mekar menjadi sebuah desa resmi yang berlokasi di calon desa Paremas yang akan mekar juga dan hasilnya pada tanggal 07 Mei 2012 resmi menjadi desa definitive sekarang tinggal pemilihan kepala desa, disamping itu juga PAR kami juga proses pembuatan dan pengarahan warga untuk gotong royong untuk pembuatan kantor desa dan Alhamdulillah sudah rampung 95% tinggal.


5.      EVALUASI
                Dari beberapa program   yang  telah dilaksanakan  tersebut, TIM KKN  PAR  belum sempat  melakukan  evaluasi    terkait dengan  perubahan  prilaku masyarakat, hal ini dilaterbelakangi  oleh waktu  yang begitu sempit karena  durasi waktu yang  telahdi tentukan  oleh  kampus hanya dua bulamelihat peruban dan  waktu yang dua bulan  itu waktu yang  singkat  untuk melihat  perubahan  masyarakat.
6.        PROGRAM PENDEKATAN  MASYARAKAT
Disamping  beberapa program tersebut,ada beberapa program  yang dilakukan oleh peserta KKN PAR  sebagai   pendekatan dengan    masyarakat adapun program  terebut   adalah   meliputi:
1)       Gotong royong  pembangunan  kantor  desa
2)       Membersihkan  lingkungan  dan  masjid
3)      Ikut serta dalam penangkapan ikan  bersama warga
4)       Membantu  mengajar   di TPQ dan  PAUD
5)      Mengajar di sekolah
6)      Menghadiri Undangan Warga
7)      Ceramah dan Khutbah Jum'at
8)      Membantu pengecatan perahu sesui kebutuhan
7.         Identifikasi    hasil
          Dari beberapa  program yang  dilaksanaakan berdasarkan    alur permasalahanmasyarakat, idealnya  tim KKN PAR mengidentifikasi   hasil dari program tersebut   terkait   dengan perubahan perilaku  masyarakat  serta  melakukanbeberapa analisa pengaruh dari kegiatan tersebut dari kegiatan tersebut.
     Akan tetapi   hal tersebut   belum  bisa teridentifikasi Oleh tim KKN PAR  desa pulau Maringkikkarena  terbatasnya waktu  yang hanya dua bulan dan karena peserta KKN PAR segara akan kembali ke kampus untuk  melaksanaakan  tugas  akhirnya  yaitu syarat-syarat strata satu. Dari itulah tim KKN PAR hanya dapat mengidentifikasi perubahan perilakumasyarakat  dalam hal kekompakan pada ada kegiatan gotong royong.
            Hal  tersebut bisa dilihat dalam laporan kegiatan,bagaimana  masyarakat   yang kurang kompak melaksanakan kegiatan gotong  royong karena lebih mementingkan kepentingan yang bersifat personaldan ada sebagian masyarakat yang mengatakan dari pada diajak gotong royong lebih baik mengeluarkan uang. Perubahan prilaku masyarakat tersebut sangat tampak ketika pada kegiatan bersih jum’at, pembangunan subur untuk penyulingan air, perbaikan bak penampungan air dan pembangunan Kantor desanya sendiri untuk menumput pondasi saja sampai memakan waktu hingga 2 minggu, padahal bila bila dikerjakan cukup menghabiskan waktu 3 hari saja.
            Disamping kurangnya kekompakan masyarakat pulau maringkik juga masih mengadopsi system gosif antar kampung yang bisa sampai terjadi perang dingin diantara kampung berseblahan. Perubahan yang sangat menonjol dari masyarakat maringkik khususnya anak muda/i lebih baik dari sebelumnya yang mana belum terlalu faham akan pentingnya pendidikan sehingga selepas kami meninggalkan desa tersebut banyak anak muda menganggur tidak mau mengenyam pendidikan di kejenjang yang lebih tinggi akhirnya setelah kami hadir disisi mereka dan pergi meninggalkan mereka banyak yang melanjutkan baik ke perguruan islam maupun umum, yang mana kebiasaan masyarakat bila sudah smp untuk cewek banyak yang kawin, kalau yang laki-lakinya pergi sebagai nelayan.


BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari semua pemaparan diatas, bisa disimpulkan bahwa permaslahan yang dihadapi oleh masyarakat desa pula Maringkik (berdasarkan skala prioritas) adalah masalah kurangnya air tawar/bersih, remaja Masjid, Kesehatan Lingkungan dan kurangya kesadaran akan pentingnya pendidikan, Selain itu masih ada beberapa permasalahan yang sudah kami identifikasi namun sempat kami laksanakan, karena minimnya waktu dan keterbatasan kemampuan kami.
Adapun yang sudah kami identifikasi namun belum sempat kami pecahkan tentang permasalahan kesadaran masyarakat akan penjagaan ekosistem laut, kemampuan memanejemen keuangan keluarga dan penjagaan fasilitas umum.
B.     Kendala-Kendala
1.      Internal
a.       Manajemen waktu tiap-tiap anggota yang berbeda
b.      Minimnya skill kritis mahasiswa dalam memahami realitas masyarakat
c.       Rendahnya pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu
d.      Perbedaan pemahaman metode PAR saat latihan dan dilapangan
e.       Sebagai peserta KKN tidak maksimal dalam memahami konsep PAR
f.       Kurangnya menyatunya persepsi dari anggota
g.      Masih tingginya sifat egoisme antara anggota
2.      Dari masyarakat
a.       Beberapa masyarakat belum bisa memahami metode KKN priode ini (KKN dengan metode PAR)
b.      Masyarakat masih sangat sensitive terhadap gejolak perpolitikan desa sebelum pemilihan kepala Desa
c.       Ada hegemoni dari beberapa tokoh masyarakat sulit diajak berkumpul dan berdiskusi
d.      Kurang adanya keberanian untuk mengungkapkan suatu permaslahan.
e.       Terbenturnya dengan proses definitive desa dan sekaligus pemilihan kepala desa perdana.
f.       Paradigma masyarakat cendrung menginginkan sesuatu yang instan, sehingga sulit untuk diajak melakukan sesuatu proses perubahan yang membutuhkan waktu dan tenaga banyak, mereka cendrung menginginkan sesuatu yang kongkrit dan cepat.
C.    Dari Panitia KKN
1.      Peran DPL kurang maksimal dalam hal minimnya waktu kunjungan yang dilakukan para DPL
2.      Waktu pelatihan yang sedikit dan kurang efektif.
D.    Rekomendasi
1.      Kepada Panitia KKN
a.       Segera mengatasi kendala-kendala dari Panitia KKN PAR maupun DPL sebagaimana yang kami sebutkan diatas.
b.      Jika mengirim tim KKN ke Desa Pulau Maringkik pada Priode selanjutnya agar menindak lanjuti permasalahan yang sudah kami identifikasi namun belum sempat kami laksanakan.
c.       Alokasikan Dana KKN yang sudah dikeluarkan oleh mahasiswa dengan sesuaiu dan transparan.
2.      Kepada Pemerintahan (Desa, BAPPEDA, Kabupaten)
1.      Pemerintah desa
a.       Lakukan pemilihan kepala desa dengan JURDIL (jujur dan adil)
b.      Percepat pembenahan desa mulai dari administrasi dll.
2.      Pemerintah BAPPEDA DAN Kabupaten
a.       Percepat penyelesaian darmaga Desa Pulau Maringkik
b.      Mohon bantuan pembuatan tanggul untuk turun nelayan dimaringkik utara
c.       Perbanyak tenaga pendidik untuk SMP

           


CATATAN                :Husnul Khotimah
MATERI                   :Keputrian (Tentang Kodrat Wanita)
INFORMAN             :Hadijah Dan Eva
TEMPAT                   :SD,SMP,Satap 1 Maringkik
HARI/TANGGAL    :Senin 16 April 2012
WAKTU                    :08:15-Selesai
            Hari senin tanggal 16 april 2012 sekitar pukul 08:15 pagi hari, latifah menyuruh saya untuk mengisi acara keputrian yang berlangsung pada sore hari, saya merasa tidak sanggupuntuk menjawab dan mengisi acara tersebut karena saya belum siap dan belum membuat materi yang akan saya sampaikan pada acara keputrian tersebut.akan tetapi saya tidak bisa menolak, kemudian saya memulai memikirkan tema materi yang akan saya sampaikan, dan setelah itu saya saya membuat materi yang berjudul Kodrat Wanita, dari saya membuat materi tersebut saya pun mempelajarinya dan ternyata saya menemukan inti dari tema tersebut yaitu kewajiban seorang wanita terhadap diri sendiri,keluarga dan orang lain,dan hari sudah semakin siang dan saya pun selesai membuat materi itu, kemudian saya beristirahat untuk menunggu waktu yang saya tunggu-tunggu yitu memberikan adik-adik putrid pemahaman tentang kodrat wanita.
            Hari sudah sore tepat pukul 15:10 saya mempersiapkan untuk segera menunaikan shalat asar, setelah shalat lalu saya langsung pergi menuju jesekolah untuk bertemu dengan adik-adik SMP Satap 1 Maringkik kelas 1 dan 2, dan untuk mengisi acara keputrian tersebut, setiba saya di sekolah saya dan lena melihat adik-adik SMP sudah berada dalam kelas , pada saat saya berada dalam kelas  suasana kelas itu sangat panas ,saya pun meminta pendapat adik-adik SMP untuk belajar di dalam atau di luar kelas,dan adik-adik itu memjawab diluar saja karena di dalam cuaca gerah dan panas.
            Dan akhirnya saya, Lena dan adik-adik itu berdiskusi di atas bukit di bawah pohon yang udara nya sangat sejuk dan segar saya pun memulai materi dengan memberikan sedikit pertanyaan adik-adik SMP sangat konsentrasi dalam menerima materi yang saya sampaikan,setelah lama kemudian sekitar jam 17:45 saya pun mengakhiri diskusi bersama adik-adik SMP dan saya langsung pamitan sama adik-adik untuk balek ke posko tempat kami menginap sesampai saya keposko saya menceritakan pengalaman saya kepada teman-teman KKN tentang pengalaman saya pada saat diskusi sama adik-adik SMP.
            Setelah saya selesai meneritakan pengalaman saya kepada teman-teman saya pun langsung pergi mandi krumah nya mak marna rumah yang ada di belakang posko tempat kami tinggal, setelah saya selesai mandi saya mempersiapkan untuk shalat magrib berjamah sama temen-temen di posko,setelah shalat magrib biasanya kami mengajar adik-adik mengaji di posko Alhamdulillah banyak yang datang mengaji keposko tempat kami tinggal,setelah selesai mengajar adik-adik mengaji kami langsung shalat isya berjamaah bersama adik-adik dan teman-teman setelah shalat kami langsung makna bersama-sama dan istirahat untuk mempersiapkan kegiatan yang besok pagi.
Catatan reflek
            Ketika saya mengajak adik-adik SMP diskusi ternyata mereka senang sekali karena mereka mendapat pelajaran baru yang tidak pernah mereka dapatkan selama ini,saya peribadi juga brsyukur karena apa yang saya sampaikan sangat bermanfaat sekali bagi adik-adik SMP yang saya ajak diskusi.
Pertanyaan
1.      Apakh selama ini mereka tidak pernah di berikan pemahaman sama guru mereka di sekolah pada saat luar jam sekolah.
2.      Apakah selama ini mereka hanya main-main saja karna tidak adanya pelajaran tambahan pada luar jam sekolah.

              MENGETAHUI                       PESERTA KKN-PAR
 DPL

KHAIRUDIN HUSEN. SQHUSNUL HOTIMAH



Catatan          :Saehullatifah
Materi             :Perkenalan Pertama
Informan   :Bapak Agus Selaku  ketua BPD
Lokasi             :Aula Kantor Desa
Hari/tanggal   :Rabu 12APRIL2012
Jam                 :09-30- 10.30 WIB
Jam 07.30 kita berkumpul di lapangan birul walidain untuk melaksanakanupacara pelaksanaan KKN PAR namun acara tersebut molor sampai  jam 08.30,acara pelepasan kemudian pulang ke kos dan  kami disuruh  berkumpul  pukul 14:30. Tdak lama kemudian tibalah waktu yang di damba-dambakan yaitu pukul 14.30 masih molor itupun kami harus  menunggu 30 menit lagi karena DPL Tidak kunjung datang  dan kami mulai jengkel karena  tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Singkat cerita kamipun berangkat  pukul 16.00. selama dalam perjalanan  kami becanda ria sekaligus keakraban dangan wajah-wajah baru dengan semangat dan penuh canda ria karena asiknya bercanda tidak terasa akhirnya tibalah kami di dermaga tanjung luar disana perahu jemputan sudah menunggu dengan tidak sabar kamipun langsung menaiki perhu untuk menuju ke lokasi  KKN PAR yaitu Pulau  Maringkik.sebagian teman-teman ada yang mual -mual karena tidak terbiasa satu jam dalam perjalanan kamipun sampai dipulau Maringkik, dan kami disambut oleh ketua BPD dan staf desa.dan dituntun langsung ke posko, kemudian teman-teman shalat dan kembali ke posko dan istirahat, Alhamdulilah tempat yang cewek dan cowok dibedakan untuk menjaga anggapan yang tidak diinginkan inipunberangkat pukul 15:30 ke desa pulau Maringkiksetelah sampai didesa pulau maringkik pukul 18:30 langsungkami ke posko KKN dan istirahatdisana kami disambutlangsung oleh ketua BPD bapak agusbeserta setaf desa Karena kepala desa ada halanganacara tersebut berlangsung  selama kurang lebih setengah jam.
Selama setengah jam, acara diisi dengan pembukaan dan sambut ke posko  dari DPL yang disampaikan oleh bapak khaerudin dalam sambutan itu kata-kata yang paling dihati kami adalah bahwa kami adalah mahasiswa danpilihan kata- kata yang sedikit lucu sehingga kami tertawa dan dari sambutan itu kami mendapat pengtahuan.
Sambutan kedua disampaikan oleh bapak kepala sekolah SMPN satu pulau Maringkik dalam sambutannya pak kepala mengungkapkan suatu harapan besar kepada kami beliau menggambarkan bahwa kondisi desa yang kami tingali ini baru saja melakukan pemilu raya dalam rangka pemilihan KADUSsambutan yang sangat  panjang acara selanjutnya  serah terima selesai.

CATATAN REFLEKSI:
Bapak agus selaku Ketua BPD memberikan gambaran keadaan disini supaya tidak salah bergaul dan menceritakan   tentang keadaan   perekonomian dan budaya agar kami tidak salah dalam bergaul dengan masyarakat di Desa  pulau Maringkik bapak Agus memberikan kata
Bapak kepala sekolah yang mewakili sangat menaruh harapan besar kepada kami tentang  masyarakat pemberdayaan pulau Maringkik
Pertanyaan  lanjutan
1.      Seperti apa karakter  orang  desa pulau  Maringkikik
2.      Apa mata pencaharian  masyarakat desa pulau maringikik

MENGETAHUI                                                        PESERTA KKN PAR




(KHAIRUDIN HUSEN.SQ)                                     SAEHULLATIFAH 






CATATAN                 :SAEHULLATIFAH
Materi               :Sosialisasi
Informan          :Ibu Habibah
Tempat             :SMPN  DESA MARINGKIK
Hari/tangal       :SENINApril 2012
Waktu              :12:54-0115 Wita

            Hari minggu  saya bangun  jam  04.30 pagi  kemudian  segra  mengambil air wudu   tentunya dengan   seirit mungkin,setelah itu saya segera menuju ke masjid besar desa  pulau Maringkik untuk menunaikan subuh berajamaah setelah sholat berjamaah dan salam-salaman dengan ibu-ibuyang ikut  berjamaah sebagai salah satu usaha untuk lebih  dekat kepada  warga desa pulau Maringkik, sayapun sambil belajar bahasa bajo yaitu bahasa sehari-hari masyarakat desa pulau  Maringkik, ibu-ibu tertawa ketika saya memperaktikannya bahasa (eh ternyata  dia cepat bisa) kata salah satu ibu yang saya lupa namanya walaupun sudah  kenalan tidak lama kemudian saya pulang  keposko dan mengajak khusnul dan omah ke dermaga  hampir  setiap hari  kami pergi ke dermaga hampir setiap hari kami pergi dermaga untuk melihat ikan-ikan kecil yang menakjubkan yang membuat hati menjadi terheran heran, indahnya laut yang subur akan ikan membuat hati ini ketika memandang merasakan ketenagan yang luar biasa  sehingga ketika kami  suntuk  tinggal berjalan ke tepi pantai yang  hanya  berjalan  dengan  beberapa  langkah   sampai, banyak teman –teman yang takut ke daerah   ini  dengan  sejuta alasan ke pulau  yang  unik ini ternyata  tidak  seburuk yang kita bayangkan malah sebaliknya kita semakin bisa memaknai  hidup,dan berpikir bahwa  masih banyak  saudara kita yang  butuh   motivasi, perhatian dari  kita walaupun  tidak  dengan  materi tapi  dengan  kita berbagi dengan orang-orang  yang butuh  motivasi itu sudah melebihi materi  karena  semangat   hidup  itu  adalah kesenangan dan  ketenagan setelah puas memandang laut kami pun  pulang  ke posko  karena  haus kemudian kami mampir untuk  minum  es  di salah  satu   kios di dekat  posko sambil pendekatan  kepada warga sambil  ngobrol-ngobrol  dengan ibu-ibu  yang ikut duduk di kios, kemudian  ibu Patimah bertanya kepada  saya dengan  memakai bahasa bajo(gaik  kho talauw lohong fah)yang  artinya  kamu tidak takut hitam ?kemudian  saya jawab  dengan  bahasa bajo walaupun sedikit  kaku (gaik  mak,gaik  nginai-nginai  lohong  yang pentig ilmu) karena  kedengeran lucu semua yang ada di kios mak patimah  tertawa,karena keasyikan bercanda dengan ibu-ibu kami tidak terasa waktu masak untuk makan siang sudah tiba kamipun  pulang  keposko untuk masak,sesampai diposko  air yang  dipakai  minum tidak ada apalagi untuk dipakai masak, kami bersabar sebentar untuk menunggu  rekan KKN yang laki-laki untuk mengambil air itupun air asin yang hanya bisa digunakan  untuk  mencuci piring tapi  syukur ada salah satu  warga  yamg memberikan  air  empat ember kemudian  itu  yang pakai untuk masak,tidak lama kemudian  saya di ajak  ke dekat kantor desa oleh husnul dan  omah karena WC umum Maringkik disana dan nasi yang kami masak  kami suruh  teman-teman laki-laki itu  untuk  melihatnya walaupun sedikit  guyonan   yang mengatakan  tidak  mau  melihat nasi yang diatas kompor kami  tetap saja pergi dan setelah  selasai  urusan  disana kami kembali lagi ke posko,ternyata rekan-rekan KKN PAR yang laki-laki itu sudah sarapan  dengan lauk  mi sedap,kemudian  kamipun  sarapan dengan  lauk  yang  sama setelah   itu kami  pergi  gotong  royong  di kantor desa  yang  sedang di bangun.

CATATAN REFLEK:       
Ternyata pekerjaan orang di pulau Maringkik kalau yang gadis maupun ibu-ibu menenun kain yang harganya  lumayan mahal  berkisar antara duaratus sampi  tiga ratus ribu satu kain.dan Bapak  dan para bujang  pergi  nelayan pergi malam  pulang pagi  .
Pertanyaan Selanjut nya:
1)      Bagaimana  pemasaran  kain  tenun   yang menjadi potensi  permpuan   desa pulau  Maringkik?
2)      Berapa penghasilan para nelayan perbulan? 
MENGETAHUI                                                         PESERTA KKN PAR
 DPL                          
            (KHAIRUDIN SQ)                                        SAEHULLATIFAH
CATATAN                : SAEHULLATIFAH
Materi                         :KEPUTRIAN
Imforman                   :  (ibu atik)
Tempat                       : SMPN SATAP DESA PULAU MARINGKIK
Hari/tanggal               : SENIN 16 April 2012
Waktu                        : 16-30-180.00 Wita
          Pukul 5.00 saya segra berwudu kemudian  menuju masjid dan sahlat  subuh berjamaah  setelah  itu saya kembali ke posko,matahari belum  muncul dari  peraduanya walupun begitu   udara sudah terasa panas   badan  dah mulai  berkeringat,sesampai  posko  saya  dan khusnul  pergi mengambil air asin  disumur  yang airnya kalau pagi  tidak terlalu   asin   untuk dipakai  mandi   lumayan melelahkan  tapi  hal  itu menjadi maslah besar  bagi  kami karena  hal itu akan  membuat  kita semakin   berpikir  menjadi  orang  yang  lebih  bijak  menyikapi  hidup ,setelah  mengambil air asin,sebelum mandi kami bersih  -bersih  lingkungan  posko supaya kelihatan asri ,kemudian sarapan dengan rekan-rekan KKN PAR lainya,sekitar  pukul 10,15 kami  berkunjung  ke sekolah satu  atap  Maringkik   yaitu  muli dari  TK sampai SMP nya,kemudian kami masuk ke PAUD nya yang sedsaang  asyik mengambar bintang yang  ditulis oleh slah satu guru yang  bertugas  pada hari  itu belum sempat  saya berkenalan  dengan  gurunya saya sudah tidak tahan  panasnya ruangan itu  karena di padati anak-anak  TK dan  PAUD yang  di gabung   jadi satu   di ruangan  yang  sempit  dan  guru Cuma  satu  orang  guru.karena tidak  tahan  saya jalan menuju   gedung   SMP sebelum  sya sampai  saya temukan  tiga orang  guru   yaitu   satu guru SMP dan  dua guru SD yang sedang ngobrol  melihat  saya datang  pebicaraan  mereka rupanya terputus melihat jaket yang  saya  kenakan  yang  berologo  KKN PAR IAIH pancor  dan saya  mendekati  untuk  menjawab tanda Tanya  yang tampak jelas  diraut wajah mereka  dan  segra  menjawab tanda Tanya mereka,kemudian  saya  di ajak  keruang   ruang  guru,di  ruang  guru saya temukan  hanya   dua orang  guru saja yaitu  guru  Biologi  dan  guru  KWN kmudian  dipersilahkan  dilanjutkan  dengan  kenalan  dengan  guru dua bidang   studi  tersebut, setelah kenal  berbincang-bincang   ternyata guru yang  dua bidang  studi ini    enak diajak gobrol  sampai  tidak  terasa waktu  berlalu  sudah dua jam,tidak lama  kemudian   hp  berbunyi  karena ada salah  satu  rekan  KKN PAR menghubunggi karena waktu berkunjung   sudah   habis  akhirnya kami kembali ke posko  untuk  melakassnakan  tugas  yang lain  yaitu  membuat file not   sambil masak untuk makan  siang  .
CATATAN REFLEK:
Mendengar cerita yang disampaikan oeh ibu bias disimpulkan bahwa  
a.       Banyak  anak yang tidak  melanjutkan  sekolah setelah  SMP
b.      Kurangnya kesadaran  masyarakat tentang hakekat pendidikan 
c.       Kurangnya kesadaran masrakat  tentang  kebersihan  lingkungan
d.      Kurang motipasinya bapak atau ibu murid untuk memotipasi anak-anaknya
Pertanyaan selanjut nya
·         Bagaimana  usaha pendididik yang  ada di SMP Untuk meningkatkan   moralitas  peserta didiknya?
·         Bagaimana  respon wali anak –anak terhadap kondisi TPQ.

                                                     

             MENGETAHUI                                                PESERTA KKN PAR
DPL

(KHAIRUDIN  HUSEN SQ)                          SAEHULLATIFAH




                 
CATATAN                :LENA MINSUTATI SHOLATIAH                     
MATERI                   :TPQ (TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN)
HARI/TANGGAL    :SENIN ,16 APRIL 2012
INFORMAN             :HJ.NURSEHAN
WAKTU                    :06.00-1910
TEMPAT                   :RUMAH HJ NURSEHAN
            Hari senin tepat pukul 06.00 saya dan husnul bangun pagi-pagi untuk memasak dan menyiapkan sarapan untuk teman - teman . selesai sarapan saya dan husnul  pergi mengambil air ke sumur untuk dipakai mandi.kemudian setelah itu semua teman – teman pergi ke lokasi pembangunan kantor desa Persiapan pulau Maringkik untuk bersama – sama bergotong royong  dengan warga  masyarakat .hari sudah semakin siang saya dan husnul  pulang ke posko untuk menyiapkan  makan siang sementara teman- teman yang lain masih bergotong royong.setelah itu saya dan husnul beristirahat karna kecapean,saya dan husnul tidur siang di dalam posko .suasana diposko pada siang hari sangat panas sehingga saya dan husnul tidak bisa tidur dengan nyenyak,dan akhirnya saya berteriak kepanasan.
Hari sudah menjelang sore saya dan husnul  membersihkan posko dan memasak untuk makan malam.saya dan husnul memasak pada sore hari karna pada malam harinya saya dan husnul akan mengajar adek – adek SD mengaji dirumah warga Maringkik yang bernama Hj.Nursehan.hari sudah petang waktu magrib pun tiba maka dari itu semua teman – teman bersiap – siap pergi ke masjid untuk shalat magrib berjamaah di masjid.sedangkan saya dan husnul shalat berjamah diposko.setelah itu saya dan husnul langsung menuju kerumah Hj.Nursehan untuk mengajar adik – adik  mengaji. setiba disana saya dan husnul melihat adik – adik itu sudah lama menunggu untuk diajar mengaji.saya dan husnul membagi adik – adik itu, saya mengajar yang ngaji iqra’ dan husnul mengajar  yang ngaji al-qur’an.
Pada saat saya mengajar salah seorang adik itu mengaji,dimana cara membaca iqra’nya sangat jauh berbeda dengan bacaannya yang ada dalam iqra’ tersebut.misalnya: ALIF atas A dibaca ‘’ leq datan A,BA atas BA dibaca BA datan BA ‘’ dan seterusnya.intinya setiap huruf  yang berbaris atas dibaca ‘’ DATAN ‘’.setelah saya mendengar bacaan itu saya tidak memahami dan mengerti bacaan iqra’ yang diucapkan karna adek itu membacanya dengan bahasa Maringkik
Awalnya saya mau tertawa tetapi saya langsung memberikan contoh cara membaca yang baik dan benar,seperti bacaan yang  ada pada iqra’ tersebut.selesai mengaji waktu shalat isya pun tiba dan kami shalat berjamaah dengan pemilik rumah yaitu Hj.Nursehan.selesai shalat saya dan husnul bersalam  - salaman sama adek – adek  dan Hj.Nursehan sebagai tanda kedekatan antara saya dan husnul dengan Hj.Nursehan

Catatan reflektif:
Membenarkan bacaan alquran  adek adek  yang dibaca dengan mengeja.karna membaca alquran dengan baris dan bacaan  yang salah maka makna dan artinya pun salah,baik adek adek yang mengaji alquran maupun iqra’.
Pertanyaan lanjutan:
1.      Apakah HJ NURSEHAN akan tetap mengajar adek adek mengaji dengan bacaan memakai bahasa Maringkik?
2.      Mengapa HJ NURSEHAN  tidak   memberikan contoh cara mengeja huruf al quran yang baik dan benar?
            MENGETAHUI                                             PESERTA KKN PAR           
                        DPL               

(KHAIRUDIN HUSEN SQ.)                                    LENA MINSUTATI SHOLATIAH

CATATAN             :KAMARUDDIN
MATERI                :Membantu Mengecat Perahu
INFORMAN          :Bpk Ahmad Dani
TEMPAT                :Pinggir Pantai Sebelah Pekuburan Umum Maringkik/Mungkak Gili
HARI/TANGGAL :RABU, 02 MEI 2012
WAKTU                 :08:00-Selesai

Sekitar pukul 08:00 saya keluar dari posko menuju ke pesisir pantai dekat Kuburan Umum Pulau Maringkik untuk melihat keindahan bukit tanjung ringgit,tidak lama kemudian datanglah bpk kadus untuk menyuruh kami mengambil kayu balokan di rumahnya untuk di jadikan kusen jendela kantor desa persiapan maringkik,setelah itu saya dan teman-teman istirahat namun tak lama kemudian teman-teman kembali ke posko dan saya pergi ke pinggir pantai,setelah beberapa menit saya duduk di pinggir pantai datanglah saudara nurpajri mukmin bersama Bpk Ahmad Dani sambil membicarakan tentang perahu yang akan di cat.
            Setelah itu saya menghampiri beliau berdua,setelah lama ngobrol-ngobrol mulailah kami melakukan pengecetan terhadap perahu,saya,nurpajri mukmin dan bpk ahmad dani mengecat perahu sambil ngobrol-mgobrol sambil menanyakan masalah harga perahu,tidak lama kemudian Bpk Ahmad Dani meninggalkan kami pergi untuk membeli cat karna cat yang kami pakai sudah habis,setelah di tinggal pergi sama Bpk Ahmad Dani saya sama nurpajri mukmin melanjut kan pengecetan sambil bercanda tawa berdua.
Tidak lama kemudian sekitar jam 12:10 saya sama nurpajri mukmin mau pulang makan siang menuju keposko karna kami sudah merasa lapar,tapi tiba-tiba datanglah Bpk Ahmad Dani bersama istrinya membawa makan siang untuk kami berdua,kamipun tidak jadi pulang keposko,akhirnya kamipun istirahat mengecat perahu untuk semintara karna santapan siang kami sudah di siapkan sama isterinya Bpk ahmad dani.
Setelah makan saya langsung pulang keposko untuk shalat zuhur,saat tiba diposko saya langsung mengambil air wudlu tapi ternyata setokan air yang ada di posko sudah habis maklumlah di maringkik itu masalah air bersih masih kurang,saya pun langsung balik menuju pantai untuk udlu dan saya langsung melaksanakan shalat zuhur di pinggir panta diatas perahu nelayan yang sedang tidak melaut.
Selepas shalat zhuhur saya dan nurpajri mukmin (ca’enung)  melangsugkan pengecetan perahunya bpk ahmad dani dan bpk ahmad dani memberikan amanat sepenuhnya kepada kami kami berdua untuk mengecat perahunya sampai selesai tidak lama kemudian sekitar jam 16:30 Perahunya Bpk Ahmad Dani pun selesai kami cat dan kami pun berpamitan kepada Bpk Ahmad Dani pulang keposko,sebelum kami melangkahkan kaki untuk pulang Bpk Ahmad Dani meminta kami datang hiziban krumahnya pada malam jum’at bersama teman-teman,kami berdua mekatakan ya kepada Bpk Ahmad Dani dengan snang hati,lalu kami berdua langsung pulang keposko sampai posko kami langsung memberi tahu teman-teman dan teman-teman pun mengatakan ya dengan senag hati.
CatatanRefleksi :
            Melihat realita demikian yang menyangkut masalah perekonomian ternyata perahu yang kami cat berdua adalah satu-satunya perahu yang digunakan oleh Bpk Ahmad Dani mencari rizki untuk biaya hidupnya dan keluarganya,kami berdua merasa terharu ketika kami berdua mampu menyelesaikan pengecetan perahunya Bpk Ahmad Dani dalam jangka waktu sehari,sehingga ada yang digunakan lagi oleh Bpk Ahmad Dani untuka mencari biaya hidup sehari-hari istri dan anak-anaknya.amin yaa robbal aalamin.
PertanyaanLanjutan :
1.      Berapakah harga perahu yang dimiliki oleh Bpk Ahmad Dani.
2.      Berapakh penghasilan yang didapatkan oleh Bpk Ahmad Dani sekali melaut dengan menggunakan perahu.
  MENGETAHUI                        PESERTA KKN
   DPL                                                                                     
KHAIRUDIN HUSEN. SQKAMARUDDIN

No comments:

Post a Comment